SBY, terkait situasi politik terkini di tanah air. SBY mengintruksikan kepada seluruh kader Partai Demokrat, agar tidak Ikut dalam kegiatan yang Inkonstitusional.
Saya perlu memuji sikap dan tindakan Mantan Presiden RI ke 6, Soesilo Bambang Yudhoyono atauSebuah antisipasi yang bagus dari seorang Mantan Presiden, yang sangat menghargai tindakan yang tidak bertentangan dengan Konstitusi yang berlaku. Sepertinya SBY sudah mencium adanya pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan yang inkonstitusional, yang tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
Seperti itulah sejatinya seorang negarawan, tidak mudah terpancing untuk melakukan tindakan yang inskonstitusional, sehingga bertindak sendiri sesuka hati, tidak menghargai hukum dan Undang-Undang yang berlaku dinegara ini, seakan-akan hidup dinegeri bar-bar yang tidak perlu patuh pada aturan negara.
Sudah sering SBY memperlihatkan ketajaman instingnya, yang terakhir ketika dia merespon Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, di Gelora Bung Karno, dimana saat itu dia mencium gelagat adanya pamer kekuatan Politik Identitas, yang Sama sekali tidak mencerminkan persatuan dan kesatuan, juga kebhinekaan Indonesia.
Saat itu SBY juga melayangkan Surat kepada para petinggi Partai Demokrat, agar mengingatkan rekan Koalisinya, Prabowo-Sandi, agar tidak Memainkan politik identitas dalam kampanye. Apa yang dikuatirkan SBY saat itu akhirnya terbukti, banyak pemilih dari segmen minoritas mengalihkan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.
Kali ini SBY kembali mengeluarkan instruksi melalui surat kepada pengurus Partai Demokrat, yang Intinya  memastikan para pengurus dan kader Partai Demokrat untuk tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang menentang dengan konstitusi dan undang-undang yang berlaku.
Kekwatiran SBY terhadap adanya tindakan yang memaksa kehendak diluar aturan yang berlaku, pastinya mempunya alasan. Sebagaima kita ketahui, SBY adalah Presiden di era reformasi yang menjabat dua periode, itu artinya SBY sangat memahami dampak dari tindakan inskonstitusional tersebut terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Meskipun SBY masih mendampingi Ibu Ani Yudhoyono di Singapura, namun SBY selalu update terhadap situasi ditanah air, dia selalu berpesan kepada kader dan pengurus Partai Demokrat, agar selalu memberikan info terkini tentang situasi politik ditanah air.
Seperti yang dilansir Mereka.com, Selain meminta tidak terlibat dalam kegiatan yanh inkonstitusional, SBY mengingatkan kader dan pengurus Partai Demokrat terus membicarakan tanah air setelah pencoblosan. Serta melaporkan jika melihat situasi menjurus ke Arah konflik dan krisis yang membahayakan.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin membenarkan soal surat perintah SBY tersebut. Menurut Amir, inti pesan SBY agar tetap mengawal hasil Pemilu 2019 sesuai Undang-undang.
Kuat dugaan, SBY sudah mencium kabar kalau Prabowo sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia, sementara hasil rekapitulasi perhitungan suara dari KPU belum selesai, bahkan real count KPU juga belum tuntas, sementara Prabowo Tidak ingin menunggu pengumuman KPU, Karena secara hitungan internal dia anggap sudah menang.
Bisa jadi tindakan inilah yang dianggap SBY tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, alias inskonstitusional. Dalam hal ini, SBY tidak saja dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, tapi sebagai Negarawan dan Mantan Presiden Republik Indonesia, adalah wajar kalau dia menaruh perhatian terhadap adanya tindakan yang mengarah pada tindakan yang Inkonstitusional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H