Kelompok pengusung khilafah sekarang ini sudah menyaru sebagai bunglon pengusung NKRI, karena secara politis mereka harus bermain cantik. Menyatu dengan kaum Nasionalis, membuat mereka menjadi aman dan tidak terdeteksi.
Mengalah secara politis demi kemenangan yang hakiki, adalah cita-cita kelompok ini yang tidak bisa dipadamkan begitu saja. Para penceramah mereka pun sudah tidak segarang sebelum HTI dibubarkan. Yang penting bagi mereka masih bisa tetap eksis di NKRI, sampai peluang itu mereka dapatkan.
Putihnya GBK dan Jakarta hari ini tidak terlepas dari napas yang ingin mereka gelorakan. Tanpa Prabowo sadari, politik identitas yang terkesan eksklusif kembali muncul kepermukaan, tak urung SBY pun melayangkan protesnya atas Kampanye Akbar Prabowo-Sandi hari ini, karena dianggap keluar dari strategi yang sudah diarahkannya. Klik disini
Prabowo tidak bisa pungkiri, bahwa dia sedang terbawa arus misi para pengusung khilafah. HRS sebagai pemimpin bayangan yang Pro Khilafah, senantiasa terus membayangi kiprah politiknya. Prabowo seperti kerbau yang dicucuk hidungnya oleh HRS.
Tidak ada makan siang gratis, semua apa yang sudah dilakukan HRS ada famrihnya, seperti juga apa yang pernah dilakukan Prabowo pada Jokowi, Ahok dan Ridwan Kamil. HRS juga begitu, dia akan meminta imbalan apa dari apa yang sudah pernah dia lakukan pada Prabowo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H