Mohon tunggu...
Aji Muhammad
Aji Muhammad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger: www.ajimuhmmad.eu.org

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nabi Khidir: Apakah Ia Termasuk dalam 25 Nabi dan Rasul?

19 September 2023   13:15 Diperbarui: 19 September 2023   13:30 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ajimuhammad.eu.org

Siapa Nabi Khidir dan Apa Perannya dalam Islam?

Aji Muhammad - Nabi Khidir adalah salah satu tokoh misterius dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai orang yang memiliki ilmu yang luas dan mendapat petunjuk langsung dari Allah. Ia juga disebut-sebut sebagai orang yang masih hidup hingga saat ini, meskipun tidak ada bukti pasti tentang hal itu.

Namun, meskipun ia dihormati oleh banyak umat Islam, ia tidak termasuk dalam daftar 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Mengapa demikian? Apakah ia bukan seorang nabi atau rasul? Apa perbedaan antara nabi dan rasul? Dan apa peran Nabi Khidir dalam Islam?

Dalam artikel ini, kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan berdasarkan pada sumber-sumber yang terpercaya, seperti Al-Qur'an, Hadits, dan tafsir ulama. Kami juga akan memberikan beberapa fakta menarik tentang Nabi Khidir yang mungkin belum Anda ketahui.

Apa Perbedaan Antara Nabi dan Rasul?

Sebelum membahas tentang Nabi Khidir, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa perbedaan antara nabi dan rasul. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki makna yang berbeda.

Secara etimologi, kata nabi berasal dari bahasa Arab (nab), yang berarti "pemberi kabar" atau "pengumum". Sedangkan kata rasul berasal dari bahasa Arab (rasl), yang berarti "utusan" atau "pesuruh".

Secara terminologi, nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Allah, tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang lain. Sedangkan rasul adalah orang yang menerima wahyu dari Allah, dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang lain.

Dengan demikian, setiap rasul adalah nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul. Contohnya, Nabi Adam adalah nabi pertama, tetapi bukan rasul pertama. Rasul pertama adalah Nabi Nuh, yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah Allah kepada kaumnya.

Jumlah nabi dan rasul yang dikirim oleh Allah tidak diketahui secara pasti. Namun, dalam Al-Qur'an disebutkan nama 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Mereka adalah:

1. Nabi Adam
2. Nabi Idris
3. Nabi Nuh
4. Nabi Hud
5. Nabi Shaleh
6. Nabi Ibrahim
7. Nabi Luth
8. Nabi Ismail
9. Nabi Ishaq
10. Nabi Ya'qub
11. Nabi Yusuf
12. Nabi Ayyub
13. Nabi Syu'aib
14. Nabi Musa
15. Nabi Harun
16. Nabi Dzulkifli
17. Nabi Dawud
18. Nabi Sulaiman
19. Nabi Ilyas
20. Nabi Ilyasa'
21. Nabi Yunus
22. Nabi Zakariya
23. Nabi Yahya
24. Nabi Isa
25. Nabi Muhammad

Apakah Nabi Khidir Termasuk dalam 25 Nabi dan Rasul?

Setelah mengetahui perbedaan antara nabi dan rasul, kita dapat menjawab pertanyaan utama kita: apakah Nabi Khidir termasuk dalam 25 nabi dan rasul? Jawabannya adalah tidak.

Nabi Khidir tidak termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun Hadits. Bahkan, nama "Khidir" sendiri tidak pernah disebutkan dalam Al-Qur'an. Ia hanya dikenal sebagai "hamba Allah yang diberi rahmat dan ilmu" dalam Surat Al-Kahfi ayat 65.

Lalu, darimana kita tahu bahwa orang yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Nabi Khidir?

Kita tahu hal itu dari Hadits Nabi Muhammad, yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Dalam Hadits tersebut, Nabi Muhammad menyebut nama "Khidir" sebagai nama orang yang bertemu dengan Nabi Musa.

Berikut adalah salah satu Hadits yang menceritakan hal tersebut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Musa berkata kepada muridnya: Aku tidak akan berhenti sampai aku sampai ke pertemuan dua lautan atau aku akan berjalan selama-lamanya. Maka keduanya berjalan sampai mereka lupa ikan yang mereka bawa. Ikan itu melompat ke laut dan berenang dengan mudah. Ketika keduanya melewati batu itu, Musa berkata kepada muridnya: Berikanlah makanan kita, sungguh perjalanan kita ini sangat melelahkan. Muridnya berkata: Tahukah engkau, ketika kita berlindung di batu itu, sesungguhnya aku lupa ikan itu. Dan tidak ada yang membuatku lupa kecuali setan. Ikan itu melompat ke laut dengan aneh. 

Musa berkata: Itulah yang kita cari. Maka keduanya kembali ke batu itu dan bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Allah yang diberi rahmat dan ilmu oleh Allah. Musa berkata kepadanya: Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku sebagian dari ilmu yang telah diajarkan kepadamu? Khidir berkata: Sesungguhnya engkau tidak akan dapat bersabar bersamaku.

Dan bagaimana engkau bersabar atas sesuatu yang engkau tidak memahaminya? Musa berkata: Insya Allah engkau akan mendapatiku sabar dan aku tidak akan mendurhakaimu dalam sesuatu pun. Khidir berkata: Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau bertanya tentang sesuatu apapun sampai aku sendiri memberitahukannya kepadamu." (HR. Bukhari no. 3401 dan Muslim no. 2380)

Dari Hadits di atas, kita dapat mengetahui bahwa Nabi Khidir adalah seorang hamba Allah yang diberi rahmat dan ilmu oleh Allah, dan ia bertemu dengan Nabi Musa untuk mengajarkan beberapa hikmah yang tidak dimengerti oleh Nabi Musa.

Namun, apakah hal itu berarti bahwa Nabi Khidir adalah seorang nabi atau rasul?

Para ulama berbeda pendapat tentang hal ini. Ada yang mengatakan bahwa Nabi Khidir adalah seorang nabi, ada yang mengatakan bahwa ia adalah seorang rasul, dan ada juga yang mengatakan bahwa ia bukan keduanya.

Pendapat pertama, yaitu bahwa Nabi Khidir adalah seorang nabi, didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:

- Nabi Khidir menerima wahyu dari Allah, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 82: "Dan aku tidak melakukannya dengan perintahku sendiri."
- Nabi Khidir memiliki mukjizat, yaitu dapat memperbaiki kapal yang rusak, membunuh anak muda yang zalim, dan membangun tembok untuk melindungi dua anak yatim.
- Nabi Khidir memiliki ilmu ghaib, yaitu mengetahui hal-hal yang tersembunyi dari pandangan manusia biasa.

Pendapat kedua, yaitu bahwa Nabi Khidir adalah seorang rasul, didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:

- Nabi Khidir menyampaikan risalah Allah kepada orang-orang yang zalim, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 79: "Adapun kapal itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut."

- Nabi Khidir memiliki wewenang untuk menghukum atau memberi kemaslahatan kepada orang-orang yang ia temui, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 77: "Maka keduanya berangkat sampai ketika mereka bertemu dengan seorang anak muda, maka Khidir membunuhnya."

Pendapat ketiga, yaitu bahwa Nabi Khidir bukan seorang nabi maupun rasul, didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:

- Nabi Khidir tidak termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun Hadits, seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya.


- Nabi Khidir tidak memiliki syariat atau hukum sendiri, tetapi mengikuti syariat Nabi Musa, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 66: "Musa berkata kepadanya: "Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku sebagian dari ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"


- Nabi Khidir tidak memiliki umat atau kaum sendiri, tetapi hanya berinteraksi dengan orang-orang yang ia temui secara acak.

Dari ketiga pendapat di atas, tidak ada yang dapat dipastikan kebenarannya secara mutlak. Hanya Allah yang mengetahui hakikat dan kedudukan Nabi Khidir. Namun, yang terpenting bagi kita adalah mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir.

Apa Pelajaran dan Hikmah dari Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir?

Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir adalah salah satu kisah yang penuh dengan pelajaran dan hikmah bagi kita. Dari kisah ini, kita dapat belajar tentang beberapa hal, di antaranya:

- Kita harus selalu bersikap rendah hati dan tidak merasa sombong dengan ilmu yang kita miliki. Nabi Musa adalah salah satu nabi yang paling mulia dan berilmu, tetapi ia masih ingin belajar lebih banyak dari Nabi Khidir. Ia tidak merasa puas dengan apa yang ia ketahui, tetapi ia mencari ilmu yang lebih tinggi dan lebih dalam. Ia juga mengakui kesalahannya ketika ia tidak dapat bersabar dengan tindakan Nabi Khidir yang tampak aneh dan tidak masuk akal. Ini menunjukkan bahwa kita harus selalu bersikap rendah hati dan tidak merasa sombong dengan ilmu yang kita miliki.


- Kita harus selalu bersabar dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Nabi Khidir melakukan tiga perbuatan yang tampak buruk dan zalim, yaitu merusak kapal, membunuh anak muda, dan membangun tembok. Namun, ternyata ada hikmah yang besar di balik perbuatan-perbuatan tersebut, yaitu untuk melindungi orang-orang yang baik dari bahaya yang lebih besar. Nabi Khidir mengetahui hal itu karena ia mendapat petunjuk langsung dari Allah. Ini menunjukkan bahwa kita harus selalu bersabar dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, karena Allah lebih mengetahui apa yang baik dan buruk bagi kita.


- Kita harus selalu menghormati dan menghargai orang-orang yang lebih berilmu dan berpengalaman dari kita. Nabi Musa menghormati dan menghargai Nabi Khidir sebagai guru dan pembimbingnya. Ia tidak meremehkan atau mengejeknya karena penampilannya yang sederhana atau usianya yang tua. Ia juga tidak memaksakan pendapat atau kehendaknya kepada Nabi Khidir, tetapi ia mencoba untuk mengikuti dan memahami ajarannya. Ini menunjukkan bahwa kita harus selalu menghormati dan menghargai orang-orang yang lebih berilmu dan berpengalaman dari kita, karena mereka dapat memberikan kita manfaat dan kebaikan.

Kesimpulan

Nabi Khidir adalah salah satu tokoh misterius dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai orang yang memiliki ilmu yang luas dan mendapat petunjuk langsung dari Allah. Ia juga disebut-sebut sebagai orang yang masih hidup hingga saat ini, meskipun tidak ada bukti pasti tentang hal itu.

Namun, meskipun ia dihormati oleh banyak umat Islam, ia tidak termasuk dalam daftar 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Mengapa demikian? Apakah ia bukan seorang nabi atau rasul? Apa perbedaan antara nabi dan rasul? Dan apa peran Nabi Khidir dalam Islam?

Dalam artikel ini, kami telah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan berdasarkan pada sumber-sumber yang terpercaya, seperti Al-Qur'an, Hadits, dan tafsir ulama. Kami juga telah memberikan beberapa fakta menarik tentang Nabi Khidir yang mungkin belum Anda ketahui.

Kami juga telah mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, yaitu tentang pentingnya bersikap rendah hati, bersabar, berserah diri, menghormati, dan menghargai orang lain.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Kami akan senang mendengar pendapat Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun