Dari Hadits di atas, kita dapat mengetahui bahwa Nabi Khidir adalah seorang hamba Allah yang diberi rahmat dan ilmu oleh Allah, dan ia bertemu dengan Nabi Musa untuk mengajarkan beberapa hikmah yang tidak dimengerti oleh Nabi Musa.
Namun, apakah hal itu berarti bahwa Nabi Khidir adalah seorang nabi atau rasul?
Para ulama berbeda pendapat tentang hal ini. Ada yang mengatakan bahwa Nabi Khidir adalah seorang nabi, ada yang mengatakan bahwa ia adalah seorang rasul, dan ada juga yang mengatakan bahwa ia bukan keduanya.
Pendapat pertama, yaitu bahwa Nabi Khidir adalah seorang nabi, didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
- Nabi Khidir menerima wahyu dari Allah, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 82: "Dan aku tidak melakukannya dengan perintahku sendiri."
- Nabi Khidir memiliki mukjizat, yaitu dapat memperbaiki kapal yang rusak, membunuh anak muda yang zalim, dan membangun tembok untuk melindungi dua anak yatim.
- Nabi Khidir memiliki ilmu ghaib, yaitu mengetahui hal-hal yang tersembunyi dari pandangan manusia biasa.
Pendapat kedua, yaitu bahwa Nabi Khidir adalah seorang rasul, didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
- Nabi Khidir menyampaikan risalah Allah kepada orang-orang yang zalim, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 79: "Adapun kapal itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut."
- Nabi Khidir memiliki wewenang untuk menghukum atau memberi kemaslahatan kepada orang-orang yang ia temui, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 77: "Maka keduanya berangkat sampai ketika mereka bertemu dengan seorang anak muda, maka Khidir membunuhnya."
Pendapat ketiga, yaitu bahwa Nabi Khidir bukan seorang nabi maupun rasul, didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
- Nabi Khidir tidak termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun Hadits, seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya.
- Nabi Khidir tidak memiliki syariat atau hukum sendiri, tetapi mengikuti syariat Nabi Musa, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 66: "Musa berkata kepadanya: "Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku sebagian dari ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"