Mohon tunggu...
Dayangsumbi
Dayangsumbi Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Musik, Filosofi

Blogger Writer and Amateur Analys, S.Komedi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Prosa Filsafat Eksistensialis yang Diadaptasi dari Kajian Ngaji Filsafat Tema Fyodor Dostoevsky

20 Maret 2022   05:00 Diperbarui: 23 Maret 2022   03:23 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jun, dunia sudah sakit, kehidupan juga sudah betapa absurdnya itu. Kau akan memilih mati atau menikmati teh bersama-ku nanti ?”

“Biar dunia meluncur ke neraka, aku akan harus selalu menikmati teh-ku, bersamamu. Biarkan dunia tenggelam bersama kesakitannya. Di perlukan kecerdasan untuk bertindak secara cerdas. Mungkin aku benar-benar menganggap diriku seorang yang intelek hanya karena sepanjang hidupku, aku tak pernah memulai atau menyelesaikan sesuatu. Ya! orang pintar tidak bisa menjadi apapun secara serius, hanya orang bodoh yang bisa menjadi sesuatu. Karena dia bersungguh-sungguh ingin menghilangkan kebodohannya dan terus menambah kemampuannya dan ia tak banyak berpikir untuk memutuskan”

“Jun, Kita hanya senang menunggu hasil, padahal setiap yang kita lakukan selalu memiliki sisi positif dan negatif. Kita tahu bahwa ketika kita sedang jatuh hati pasti akan ada sakit hati, tapi kenapa kita selalu mengulang hal yang sama dan senantiasa menunggu hasilnya.”

“Sudahlah Tyo, Jadilah cahaya maka semua orang akan merasakan kehadiranmu.”

Jun memasuki perkarangan rumahnya. Tyo pun bergegas menyalakan motornya dan melaju dengan cepat untuk pulang, padahal rumahnya, ada di sana, di hati Juni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun