Begitu dalam bukan ? mengantarkan kita untuk segera merenungi lebih dalam makna bersyukur. Apalagi ketika mendengarkan lagu ini dibarengi dengan segelas kopi atau teh, biskuit dan jangan lupa sebungkus kretek. Alunan petikannya membuat kita yang mendengarkan begitu tenang, menambah masuk lebih dalam lagi kekondisi yang pas untuk merenungi apa yang telah kita lalui.
Rasa Syukur yang menurut rumi dalam kitabnya Fihi Ma Fihi adalah " Seperti anak bayi menghisap puting ibunya, meski payudara itu dipenuhi susu, selama bayi itu tidak menghisapnya maka susu itu tidak akan mengalir." maka nikmatilah dan jalanilah hidup karena hidup kita sepenuhnya sudah penuh dengan nikmat, walaupun terasa sulit dan penuh liku, tetaplah syukuri dengan cara menjalani dengan kebahagiaan hati di kehidupan ini.
" Seorang hamba yang berakal sempurna, ialah dia yang bersyukur atas kesulitan yang nampak maupun samar, sebab keduanya merupakan pilihan yang diberikan Allah kepadanya. " Jika para sahabat di hadapkan pada peperangan dan dalam peperangan itu mereka di wajibkan untuk tersenyum dan tidak mengeluh apalagi bermuka suram kepada lawannya. Sebab, senyumnya dapat menghilangkan rasa benci dan kemarahannya. Maka, kenapa kita tidak tersenyum dan berbahagia di hadapan kesulitan, supaya Tuhan memberikan kepada kita nikmat yang lebih.
Ya, lagu memang dapat di interpretasikan berbeda-beda sesuai pengalaman dan imajinasi dari si pendengar, tapi lebih dari itu “Apakah kita sudah bersyukur dalam hidup di dunia yang sederhana dan biasa ini ?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H