Mohon tunggu...
Dayangsumbi
Dayangsumbi Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Musik, Filosofi

Blogger Writer and Amateur Analys, S.Komedi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Interpretasi Lagu

4 Desember 2021   21:00 Diperbarui: 13 Maret 2022   15:53 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Freepic/Pexels

Begitu dalam bukan ? mengantarkan kita untuk segera merenungi lebih dalam makna bersyukur. Apalagi ketika mendengarkan lagu ini dibarengi dengan segelas kopi atau teh, biskuit dan jangan lupa sebungkus kretek. Alunan petikannya membuat kita yang mendengarkan begitu tenang, menambah masuk lebih dalam lagi kekondisi yang pas untuk merenungi apa yang telah kita lalui.

Rasa Syukur yang menurut rumi dalam kitabnya Fihi Ma Fihi adalah "  Seperti anak bayi menghisap puting ibunya, meski payudara itu dipenuhi susu, selama bayi itu tidak menghisapnya maka susu itu tidak akan mengalir." maka nikmatilah dan jalanilah hidup karena hidup kita sepenuhnya sudah penuh dengan nikmat, walaupun terasa sulit dan penuh liku, tetaplah syukuri dengan cara menjalani dengan kebahagiaan hati di kehidupan ini.

" Seorang hamba yang berakal sempurna, ialah dia yang bersyukur atas kesulitan yang nampak maupun samar, sebab keduanya merupakan  pilihan yang diberikan Allah kepadanya. " Jika para sahabat di hadapkan pada peperangan dan dalam peperangan itu mereka di wajibkan untuk tersenyum dan tidak mengeluh apalagi bermuka suram kepada lawannya. Sebab, senyumnya dapat menghilangkan rasa benci dan kemarahannya. Maka, kenapa kita tidak tersenyum dan berbahagia di hadapan kesulitan, supaya Tuhan memberikan kepada kita nikmat yang lebih.

Ya, lagu memang dapat di interpretasikan berbeda-beda sesuai pengalaman dan imajinasi dari si pendengar, tapi lebih dari itu “Apakah kita sudah bersyukur dalam hidup di dunia yang sederhana dan biasa ini ?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun