Mohon tunggu...
Aji Fauzie
Aji Fauzie Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Reksa Dana Syariah: Prospek dan Tantangan di Tahun 2017

23 Februari 2017   04:00 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:31 2032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi, dalam halpengelolaan aset, produk-produk tersebut hanya merepresentasikan sekira 3persen dari total Asset Under Management(AUM) alias dana kelolaan reksa dana di Indonesia. dengan total NAB Rp266,74trilyun. Meskipun angka- angka yang ditulis di artikel ini sangatlah besar,sekedar mengingatkan bahwa reksadana merupakan investasi rakyat yang bisadimulai dengan Rp100 ribu rupiah saja.

Pada tahun 2017 ini prospek reksa dana syariah sangat bagus di karenakan otoritas jasa keuangan dengan mengandeng PT Majoris Asset Management (Majoris) mengeluarkan beberapa kebijakan yang mampu menjawab dan memperbaiki layanan bagi nasabah yang menginsvestasikan dana nya di reksa dana syariah, beberapa kebijakan itu di yakini akan meningkatkan minat masyarakat terhadap reksa dana syariah di antara kebijakan itu nya yaitu pertama, meluncurkan produk reksa dana berbasis saham syariah bernama reksa dana Majoris Saham Syariah Indonesia (MSSI), RD MSSI ini diluncurkan karena adanya permintaan pasar yang meningkat akan reksa dana syariah RD MSSI ini akan menggunakan Indeks Saham Syariah Indonesia sebagai tolok ukur. 

Adapun kebijakan investasinya yaitu antara 80 persen-100 persen di efek syariah bersifat ekuitas yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan sisanya, antara 0 persen-20 persen akan ditempatkan di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun dan atau deposito syariah. Sebagai administrator dan bank kustodian dari produk ini adalah PT Bank Mandiri (Persero). 

Menggunakan fleksibilitas dalam pengelolaan aset, karena disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi, industri. Kedua, kita menggunakan pendekatan bottom up. Pendekatan "bottom up" dalam memilih saham ini dapat  dijelaskan yakni dengan menganalisis emiten bersangkutan. Adapun yang dilihat yaitu potensi pertumbuhan dari perusahaan atau emiten itu. Selain itu, dilihat pula aspek profitabilitas serta pengelolaan arus kas usahanya. 

Pengelolaan arus kas suatu usaha itu tentu akan mempengaruhi kondisi kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Terakhir, di  lihat valuasinya bagaimana. Itu beberapa faktor yang  di seseorang alami dalam memilih efek-efeknya, dalam RD MSSI ini menawarkan jumlah minimum pembelian yang sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp 1 juta. Target dari imbal hasilnya antara 16 persen-18 persen per tahun, namun bisa bergerak sesuai dengan kondisi pasar dan ekonomi. Berbagai macam kebijakan itu di harapkan masyarakat semakin tertarik menanamkna dana nya di reksa dana syariah.

Aji Fauzie 

Mahasiswa  Pasca Sarjana Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga  Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun