Mohon tunggu...
Ajie Muhammad
Ajie Muhammad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu itu Kronologi

26 Juli 2016   22:31 Diperbarui: 26 Juli 2016   22:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Permata yang mulia. Indah berseri dan banyak yang mendamba. Mungkin dia terlalu berharga. Mungkin dia tak mau bersabar menerima. Menerima ujian dalam cinta. Dia rapuh, tetap ingin di atas segalanya. Dan dia tak mau berbaik sangka. Dia menilai tak sebenarnya. Hatinya dipenuhi dusta. Tak dapat lagi aku percaya. Tapi mengapa, dalam kalbu ini, masih dipenuhi akan cinta kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun