Untuk latar belakang teks judul buku, sengaja saya menggunakan grafis efek sobekan kertas. Tujuannya, untuk memperkuat kata 'misteri' yang ada pada judul buku. Efek sobekan kertas mencerminkan ada sesuatu yang dibuka, itulah misteri perbatasan di Krayan. Setelah teks dan latar belakangnya terpasang, barulah saya menyusun foto-foto lainnya, dan disesuaikan dengan ruang yang tersedia.
Proses merancang sampul buku ini terbilang cukup cepat. Presentasi desain pertama saya ajukan langsung disetujui pak Dr. Yansen TP dalam satu hari. Ada beberapa koreksi tata letak foto yang menjadi ilustrasi sampul, namun itupun bisa di approval dalam waktu yang singkat. Koreksi terkahir dari pak Dr. Yansen TP, soal ukuran fotonya dibagian atas kiri. Koreksi tersebut segera saya eksekusi secepatnya, dan finalnya rancangan sampul buku tersebut dianggap selesai.
Setelah Sampul buku selesai dipresentasikan ulang, saya tidak dapat kabar selanjutnya. 4 hari sebelum acara lounching dilaksanakan, pak Masri Sareb minta saya mengirimkan hasil rancangan final, karena buku tersebut akan segera dicetak. Dalam bilangan hari, buku Menjelajahi Misteri Perbatasan dilounching di SAC dalam acara Indonesia Greenbook Festival. Sungguh luar biasa, baik gagasan penerbitan buku yang isinya kompilasi tulisan dari hasil Batu Ruyut Writing Camp I, yang membuka tabir misteri wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H