Akhirnya Launching Buku "Menjelajahi Misteri Perbatasan" yang ditunggu-tunggu setelah sekian lama terlaksana. Sebagai perancang sampul buku tersebut, tentunya saya cukup senang turut diundang dalam acara yang diselenggarakan di Sekolah Alam Cikeas pada hari, Jumat (1/3/2024) kemarin. Lounching buku ini merupakan bagian dari acara "Indonesia Greenbook Festival" yang diselenggarakan Sekolah Alam Cikeas (SAC).
Ternyata memang ada korelasi acara Launching Buku "Menjelajahi Misteri Perbatasan" dengan acara "Indonesia Greenbook Festival". Bahkan, lounching buku Menjelajahi Misteri Perbatasan menjadi acara puncak dari sekian acara yang digelar pada hari itu. Salah seorang dari sekian penulis yang turut menyusun buku tersebut, yakni Dodi Mawardi, adalah juga Direktur SAC.
Hal ini sebelumnya sudah saya ketahui dari artikel kang Pepih Nugraha yang diposting di Facebook. Dimana di dalamnya ada ulasan yang menjelaskan direktur Sekolah Alam Cikeas adalah kang Dodi Mawardi. Tanpa penjelasan itu tentunya saya tidak tahu siapa kang Dodi Mawardi yang cuma saya ketahui bagian dari penulis buku, yang saya rancang sampulnya.
Jujur saja, pertama saya sangat terkesan dengan acara Indonesia Greenbook Festival, yang diadakan di dalam lingkungan SAC. Acara ini sangat mengedukasi para pelajar SAC tentang dunia literasi. Kedua, lounching buku Menjelajahi Misteri Perbatasan yang isinya diulas oleh pak Dr. Yansen TP, sangatlah membuka mata saya tentang Krayan.
Beberapa buku yang pernah dilahirkan Literasi Dayak, saya berkesempatan merancang sampulnya. Ada beberapa diantaranya mengulas tentang Krayan. Tapi, apa yang diulas pak Dr. Yansen TP, tentang Krayan sangat mencerahkan. Yang saya ketahui sebelumnya, beliau juga merupakan 'penggagas' Batu Ruyut Writing Camp I 2022. Dari acara inilah isi buku Menjelajah Misteri Perbatasn dikompilasi.
Pesanan Merangcang Sampul Buku Menjelajah Misteri Perbatasan.
Orang pertama yang menghubungi saya untuk merancang desain sampul buku Menjelajahi Misteri Perbatasan adalah, kang Pepih Nugraha, mantan jurnalis Harian Kompas, juga pendiri Kompasiana.com. Kang Pepih juga termasuk salah seorang penyusun dari buku tersebut, disamping nama lainnya seperti Dr. Yansen TP, Dodi Mawardi, dan Masri Sareb Putra sebagai editor.
Dengan hanya dibekali beberapa foto yang akan menjadi ilustrasi sampul depan buku. Foto pak Dr. Yansen TP, di atas banner cukup menarik perhatian saya untuk di 'blow up'. Saya mencoba mereka-reka seperti apa visual yang akan ditampilkan. Saya mulai dari mengedit foto pak Yansen, dan dikombinasikan dengan foto peserta Batu Ruyut Writing Camp I. Foto tersebut diletakkan pada posisi bagian atas.
Untuk latar belakang teks judul buku, sengaja saya menggunakan grafis efek sobekan kertas. Tujuannya, untuk memperkuat kata 'misteri' yang ada pada judul buku. Efek sobekan kertas mencerminkan ada sesuatu yang dibuka, itulah misteri perbatasan di Krayan. Setelah teks dan latar belakangnya terpasang, barulah saya menyusun foto-foto lainnya, dan disesuaikan dengan ruang yang tersedia.
Proses merancang sampul buku ini terbilang cukup cepat. Presentasi desain pertama saya ajukan langsung disetujui pak Dr. Yansen TP dalam satu hari. Ada beberapa koreksi tata letak foto yang menjadi ilustrasi sampul, namun itupun bisa di approval dalam waktu yang singkat. Koreksi terkahir dari pak Dr. Yansen TP, soal ukuran fotonya dibagian atas kiri. Koreksi tersebut segera saya eksekusi secepatnya, dan finalnya rancangan sampul buku tersebut dianggap selesai.
Setelah Sampul buku selesai dipresentasikan ulang, saya tidak dapat kabar selanjutnya. 4 hari sebelum acara lounching dilaksanakan, pak Masri Sareb minta saya mengirimkan hasil rancangan final, karena buku tersebut akan segera dicetak. Dalam bilangan hari, buku Menjelajahi Misteri Perbatasan dilounching di SAC dalam acara Indonesia Greenbook Festival. Sungguh luar biasa, baik gagasan penerbitan buku yang isinya kompilasi tulisan dari hasil Batu Ruyut Writing Camp I, yang membuka tabir misteri wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H