Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Dramaturgi" di Dalam Debat Capres Ketiga, Apa Pengaruhnya pada Elektabilitas?

13 Januari 2024   08:08 Diperbarui: 13 Januari 2024   08:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas.com

Elektabilitas Ketiga Paslon paska Debat Capres Ketiga

Jejak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas, paska Debat Capres Ketiga mayoritas responden tetap pada pendiriannya untuk memilih calon presiden (capres) sesuai pilihannya.

Berdasarkan survei yang berlangsung Minggu (7/1/2024) itu, sebanyak 77,5 persen responden menyatakan tidak mengubah arah dukungannya setelah menyaksikan debat ketiga Pemilu Presiden 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam. "Nah mungkin jika kita lihat angkanya saja, itu terlihat tidak terlalu besar (pemilih yang berubah pikiran) sekitar 10 persen. Karena memang tiga per empat dari publik itu sudah bisa dibilang sudah cukup mapan pilihannya," tulis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024). (Sumber)

Kenyataannya, Debat Capres Ketiga dan Dramaturgi yang terkemas di dalamnya, tidaklah terlalu besar pengaruhnya pada elektabilitas ketiga Paslon. Meskipun Prabowo dianggap banyak meraih empati publik tidak terlalu memengaruhi elektabilitasnya. Begitu juga dengan Ganjar dan Anies. Tidak terlalu besar jumlah pemilih yang mengalihkan pilihannya.

Tapi, sebagai sebuah strategi untuk menarik empati publik, menjadikan Prabowo sebagai sosok yang terzolimi dianggap berhasil. Berkaca pada apa yang dialami Jokowi pada 2 kali Pilpres, yang sangat terzolimi oleh pendukung Prabowo saat itu. Sehingga, Jokowi banyak meraih empati publik. Meskipun tagar #AsalBukanJokowi begitu kuat di media sosial, tagar tersebut tidak memengaruhi pilihan pemilih Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun