Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Halangan Ganjar Pranowo sebagai Penerus Jokowi

9 Juni 2020   08:56 Diperbarui: 9 Juni 2020   10:09 4218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunews.com

Seperti dilansir Tribunews.com, Elektabilitas Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1 persen pada Februari 2020 menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.

Dia mengalahkan sejumlah tokoh yang disebut-sebut berpeluang jadi capres seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bahkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Beberapa faktor yang menurut penulis sebagai penyebab naiknya elektabiltas Ganjar, antara lain salah satunya, kesuksesannya dalam penanganan covid-19, faktor lainnya:

Pertama, Ganjar responsibility-nya sebagai Gubernur sangat bagus, dia tidak segan-segan turun langsung mengatasi persoalan yang sedang dihadapi masyarakatnya.

Kedua, Ganjar rajin blusukan untuk mengetahui secara langsung keadaan masyarakat yang dipimpinnya. Inspeksi mendadak yang sering dilakukannya, membuat masyarakat menjadi lebih disiplin.

Ketiga, sikap tegas Ganjar dalam menertibkan masyarakat dengan pendekatan persuasif, membuat masyarakatnya merasa dimanusiakan, sehingga rasa hormat terhadap seorang pemimpin membuat simbiosis antara pemimpin dan masyarakat terjalin dengan baik.

Hal-hal seperti ini terlihat sepele, tapi masyarakat merasa pemimpinnya selalu hadir di tengah mereka. Dengan demikian antara pemimpin dan rakyatnya tidak berjarak, pemimpin benar-benar memosisikan diri sebagai pelayan masyarakat.

Nilai lebih Ganjar ini tidak akan berarti apa-apa, kalau partai politik yang menjadi pendukungnya selama ini tidak memosisikan dirinya sebagai Capres 2024.

Bagi manusia bisa saja ini menjadi kemustahilan Ganjar untuk menuju Pilpres 2024, tapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, jadi kata Tuhan, maka terjadilah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun