Pelajaran dari Tante Ernie, yang bukan siapa-siapa, dan bukan seorang pigur publik, tapi mampu mencuri perhatian publik, tanpa harus perlu banyak berkicau, cukup menampilkan apa adanya yang menjadi kekuatan dirinya sendiri.
Sementara Roy mempunyai modal yang banyak sebagai pigur publik, seorang pakar telematika, mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, seorang politisi sekaligus anggota DPR. Modal sosialnya untuk disukai publik sudah sangat cukup.
Tidaklah harus menjadi Pemersatu Bangsa, setidaknya jangan menjadi pemecah bangsa dengan berbagai pernyataan-pernyataan yang tidak penting di media sosial.
Tidak ada keharusan di media sosial melulu melontarkan kritik, kalau pun harus kritis, lakukanlah hal-hal yang konstruktif, mencerahkan, dan memberikan wawasan kepada publik, bukan cuma sekadar nyinyir.
"Melihat kesalahan orang lain, jauh lebih mudah dari melihat kesalahan sendiri. Kalau pun aib kita sendiri belum terbuka, itu hanya karena Tuhan masih menundanya, tapi ketika kita membuka aib orang lain, maka ada saatnya aib kita sendiri akan dibuka"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H