Seperti dilansir Media Indonesia, Menurut Belva, semua proses penetapan mitra prakerja dilakukan oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO).
"Penentuan mitra juga kemudian dilakukan independen oleh Kemenko dan PMO, tanpa intervensi siapa pun. Tidak benar bahwa seakan-akan kebijakan ini menguntungkan salah satu pihak, karena prosesnya jelas, dan mitra pun jumlahnya saat ini puluhan, dengan total lebih dari 2.000 kelas dari berbagai bidang," ujarnya.
Pemerintah sendiri mengakui, dilibatkannya Ruangguru untuk memberikan pelatihan daring pada peserta kartu prakerja, semata-mata karena profesionalitas. Ruangguru dianggap satu-satunya perusahaan yang memiliki kapabelitas dalam hal itu.
Kalau kita mau menyoalkan hal ini, kita juga harus menyoalkan perusahaan pejabat negara lainnya, yang juga banyak terlibat dalam proyek pemerintah. Bahkan para menteri Jokowi sendiri rerata memiliki perusahaan yang terlibat dalam proyek pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H