Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Sendiri di Tengah Keramaian?

24 Maret 2020   09:47 Diperbarui: 24 Maret 2020   09:50 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini, semua mata mengarah pada Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. Mata-mata tersebut ibarat busur panah yang sudah siap mengarahkan anak panahnya kearah Jokowi.

Semua kesalahan terhadap lambatnya penanganan penyebaran covid-19, adalah kesalahan Jokowi. Kalau Anda membaca twit Fadli Zon setiap hari, yang hampir rerata hujatannya mengarah pada Jokowi, dia sampai lupa dimana tempat dia berpijak dan berdiri.

Seakan-akan dia sama sekali tidak berkewajiban membantu pemerintah, dalam ikut menangani penyebaran covid-19, padahal, sendainya dia tetap sebagai oposisi, dalam kondisi sekarang ini seharusnya dia tidak lagi bertindak dan berlaku atas dasar politik, tepi lebih mengedepankan kemanusiaan.

Penyelenggaraan negara ini melibatkan banyak institusi dan banyak orang, bahkan melibatkan banyak profesi. Atas nama kemanusiaan, semua bergerak sesuai dengan tanggung jawab profesinya masing-masing. Lihatlah mereka yang berprofesi dibidang kesehatan, mereka mendedikasikan profesinya demi negara dan bangsa, juga demi kemanusiaan.

Begitu juga dengan profesi lainnya, ikut aktif menyumbangkan sumbangsihnya untuk kepentingan bersama, mereka menanggalkan rasa suka dan tidak suka pada pemerintah, yang mengemuka dari mereka adalah kebersamaan untuk melawan virus corona.

Tanggung jawab penyelenggaraan negara ini memang ada ditangan Jokowi sebagai Presiden, tapi keberlangsungan negara ini ada ditangan kita bersama. Entahlah kalau Anda sudah punya rencana lain, mungkin ingin segera menggantikan pemerintahan, tapi bukanlah sekarang saatnya.

Sebagian orang boleh saja beranggapan, Jokowi memang pantas dijadikan tempat menumpahkan kesalahan, atas dasar akumulasi kebencian dan ketidaksukaan akibat dari Pilpres 2019, tapi bukan sekarang momennya untuk memuntahkan semua kekesalan, membiarkan Jokowi sendiri ditengah keramaian, itu sama halnya kita tega melihat ratusan orang, bahkan ribuan orang yang akan meregang nyawa akibat virus corona.

Tidaklah ikut membantu secara fisik, minimal membantu meringankan beban pemerintah dalam membasmi dan menahan penyebaran virus corona, tidak ikut membuat gaduh suasana, dan ikut menenangkan masyarakat, memberikan optimisme pada masyarakat, bahwa kita secara bersama-sama bisa melawan virus corona.

Keadaan tidak akan lebih baik, kalau kita terus saling menyalahkan, dan mencari kelemahan pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona. Tidaklah bijaksana telunjuk tangan kita terus menunjuk, sementara empat jari lainnya mengarah pada diri kita sendiri.

Apa upaya kongkret kita dalam membantu penanganan penyebaran virus corona? Bisa jadi, untuk menahan keluarga kita sendiri agar tetap dirumah tidak bisa kita lakukan. Anggota dewan itu dipilih dan dibayar oleh rakyat, bukan cuma untuk bermedia sosial, tapi ikut memberikan soslusi dan meringankan beban rakyat yang diwakilinya.

Tangkapan later dari Twitter @fadlizon
Tangkapan later dari Twitter @fadlizon

Anggota dewan yang duduk di senayan, bukanlah mewakili aspirasi partai politik, tapi mewakili aspirasi rakyat yang diwakilinya. Jadi kalau Fadli Zon terus nyinyir dimedia sosial, mengatasnamakan aspirasi rakyat, saya rasa bukanlah itu cara menyampaikannya.

Jangan atas nama syahwat politik, kepentingan rakyat yang menjadi kambing hitamnya. Terus  berteriak atas dasar sentiment pribadi, tapi mengatasnamakan mewakili aspirasi rakyat. Berbuatlah sesuatu untuk negara dan bangsa ini secara kongkret, bukan cuma memgumbar kebencian dimedia sosial.

Dimana pun posisi kita saat ini, apakah sebagai oposisi atau pendukung pemerintah, jangan kita biarkan Jokowi sendiri dalam keramaian, dalam menghadapai persoalan kita bersama. Covid-19 adalah musuh kita bersama, bukan cuma musuh pemerntah. Keselamatan bangsa dan negara ini, adalah tanggung jawab kita bersama.

Bukan cuma Jokowi yang harus belajar dari negara lain, yang sudah sukses dalam membasmi Covid-19, kita pun harus belajar kekompakan bangsa lain dalam menyelamatkan negaranya dari ancaman penyebaran virus corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun