Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fela, Gadis Indonesia yang Menjual Keperawanan di Cinderella Escort dengan Harga Fantatis

14 Februari 2020   07:41 Diperbarui: 15 Februari 2020   05:50 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinderella Escort adalah nama sebuah agen pelelangan keperawanan, yang berada di Jerman. Tercatat sudah ada beberapa gadis dari berbagai negara, yang sudah menjual keperawanannya dengan sistim lelang di Cinderella Escort.

Fela (bukan nama sebenarnya) membuat nama Indonesia viral di Cinderella Escort, karena dia lolos seleksi sebagai penjual keperawanan, dan dalam lelang yang diadakan Cinderella Escort, perawan Pela laku dengan harga yang cukup fantastis, yakni 19 miliar atau £ 1 juta.

Fela diketahui berumur 21 tahun, berasal dari Indonesia, alasan menjual keperawanannya karena perlu uang untuk kebutuhan keluarga. Dari nilai 19 miliar tersebut, 20 persennya dipotong agensi sebagai fee,sisa 80 persennya menjadi hak Fela.

Tren menjual keperawanan ini alasannya beragam, sebelum Fela ada tiga orang gadis yang juga menjual keperawanannya. Jasmine (20) dari Paris menawarkan keperawanannya dengan tarif £ 1 juta (Rp19 miliar) dengan tujuan membantu perekonomian keluarga, berkeliling dunia dan memulai bisnis sendiri.

Aleexandra Kefren (18) dari Rumania menjual keperawanannya pada tahun 2016 dengan tarif sebesar £ 1,7 juta (Rp33 miliar) dan dia tidak peduli keluarga tidak lagi mengakui dirinya jika melakukan tindakan tersebut.

Giselle (19) model dari Amerika menjual keperawanannya dengan harga £ 1 juta untuk membayar biaya kuliah dan bepergian.

Giselle dan Aleexandra-Foto: Serambinews.com
Giselle dan Aleexandra-Foto: Serambinews.com

Untuk lolos seleksi test keperawanan di Cinderella Escort tidaklah mudah, karena agensi ini memberikan persyaratan yang sangat ketat, Fela dianggap beruntung, karena berhasil lolos seleksi, dan keperawanannya dihargai dengan nilai yang cukup fantastis, setara dengan harga yang diterima Jasmine dari Perancis, dan Giselle, seorang model dari Amerika.

Persyaratan yang ditentukan oleh Cinderella Escort utamanya,

  • Para wanita yang bisa mengiklankan keperawanannya di CE, harus telah diperiksa oleh dokter untuk memastikan bahwa wanita tersebut tidak pernah berhubungan seks sebelumnya.
  • Agensi tersebut juga menolak para wanita yang ingin mendaftar jika mereka melihat ada orang lain yang memaksa wanita tersebut dan mereka tidak ingin menjual keperawanan dengan kemauan mereka sendiri.

Cinderella Escort ini dikelola oleh Jan Zakobielski yang menjalankan bisnisnya di kediaman orangtuanya di Dortmund, Jerman dengan sistem website.

Hanya dengan menjalankan bisnis lelang keperawanan, Zakobielski bisa meraup keuntungan keuntungan hingga jutaan pounsterling dari bisnis yang dijalankannya tersebut.

Seperti diketahui, pria yang memenangkan lelang keperawanan Fela, seorang pengusaha dari Jepang, yang namanya dirahasiakan.

Uniknya, yang mengatur pelelangan keperawanan Fela adalah 2 orang mantan penjual keperawanan, yang juga pernah menjual keperawanannya di Cinderella Escort, yakni Aleexandra Kefren dan Giselle.

Hampir rerata alasan ekonomi yang menyebabkan mereka mau menjual keperawanannya, dan ini memang alasan yang sangat klasik. Dibalik semua itu sebetulnya alasan untung having fun adalah menjadi alasan yang memboncengi kebutuhan tersebut. Kadang pemenuhan kebutuhan gaya hidup melebihi kebutuhan hidup.

Fenomena menjual keperawanan ini kalau dilihat dari segi nilai ekonominya memang sangat memggiurkan, namun bagi orang timur nilai keperawanan masih dianggap sesuatu yang sakral, tapi tidak terlalu aneh juga, kalau di Indonesia sendiri ada pasar pelelangan keperawanan, ditempat-tempat prostitusi dengan nilai jual yang membikin hati kita miris. Betapa sudah tidak ada nilainya arti sebuah keperawanan.

Penulis sendiri pernah mengalami, dan imformasi ini penulis dapat dari seorang supir taksi. Supir taksi tersebut mengatakan pada penulis, ada seorang mahasiswi dari sebuah daerah, yang ingin menjual keperawanannya seharga 5 juga, untuk kebutuhan kuliah, namun penuls tidak tertarik dengan penawaran tersebut, tidak sampai hati rasanya.

Fela masih dianggap beruntung, karena ada kemungkinan pria yang membeli keperawanannya akan menikahinya. Hal itu dikatakannya saat diwawancari sebuah media.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun