Seperti diketahui, pria yang memenangkan lelang keperawanan Fela, seorang pengusaha dari Jepang, yang namanya dirahasiakan.
Uniknya, yang mengatur pelelangan keperawanan Fela adalah 2 orang mantan penjual keperawanan, yang juga pernah menjual keperawanannya di Cinderella Escort, yakni Aleexandra Kefren dan Giselle.
Hampir rerata alasan ekonomi yang menyebabkan mereka mau menjual keperawanannya, dan ini memang alasan yang sangat klasik. Dibalik semua itu sebetulnya alasan untung having fun adalah menjadi alasan yang memboncengi kebutuhan tersebut. Kadang pemenuhan kebutuhan gaya hidup melebihi kebutuhan hidup.
Fenomena menjual keperawanan ini kalau dilihat dari segi nilai ekonominya memang sangat memggiurkan, namun bagi orang timur nilai keperawanan masih dianggap sesuatu yang sakral, tapi tidak terlalu aneh juga, kalau di Indonesia sendiri ada pasar pelelangan keperawanan, ditempat-tempat prostitusi dengan nilai jual yang membikin hati kita miris. Betapa sudah tidak ada nilainya arti sebuah keperawanan.
Penulis sendiri pernah mengalami, dan imformasi ini penulis dapat dari seorang supir taksi. Supir taksi tersebut mengatakan pada penulis, ada seorang mahasiswi dari sebuah daerah, yang ingin menjual keperawanannya seharga 5 juga, untuk kebutuhan kuliah, namun penuls tidak tertarik dengan penawaran tersebut, tidak sampai hati rasanya.
Fela masih dianggap beruntung, karena ada kemungkinan pria yang membeli keperawanannya akan menikahinya. Hal itu dikatakannya saat diwawancari sebuah media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H