Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mata untuk Aini #1

18 Januari 2020   13:23 Diperbarui: 20 Januari 2020   21:14 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: PicsArt/design by ajinatha

Dia begitu ingin aku bisa melihat keindahan dunia, namun sayangnya begitu aku bisa melihat dunia, dia malah pergi meninggalkanku. Dia bisa menerimaku apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Sebuah surat yang ditinggalkannya setelah aku bisa melihat, membuat aku terhenyak,

"Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mataku ya...itulah tanda cintaku"

Bagaimana hatiku tidak teriris, aku pernah berjanji padanya kalau aku bisa melihat, aku bersedia menikah dengannya, karena aku tidak ingin jika menikah dalam keadaan masih buta, akan menjadi beban hidupnya. Padahal dia sendiri tidak pernah keberatan menerimaku apa adanya.

Aku tidak pernah menduga kalau dia bersedia mengorbankan matanya demi agar aku mau menikah dengannya, aku pikir dia akan mengusahakan donatur mata dari pihak lain. Begitulah dia mengagungkan cintanya kepadaku, namun aku bukanlah orang yang sebaik perkiraannya.

Aku seperti manusia pada umumnya, yang berubah saat status hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat kepada siapa harus berterima kasih, karena telah menyertai dan membantu menopang, bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, Ingatlah akan seseorg yang tidak bisa berbicara. Sebelum engkau mengeluh tentang cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorg yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu, Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat dipanggil Allah SWT, Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi belum mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai, Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sekarang Tuhan takdirkan aku untuk menggunakan mata Bimo, agar aku bisa terus merasakan cintanya. Entah sampai kapan aku harus terus merasa kehilangannya, aku harus menebus semua kebaikan Bimo, dan siap berkorban apapun demi cintaku pada Bimo. 

Dengan bisa melihat dunia aku berharap bisa dengan mudah untuk menemukan penggantinya.

Aku harap dengan menggunakan mata Bimo, aku bisa dimudahkan menemukannya suatu saat. Aku butuh terus melanjutkan hidup apa lagi sekarang aku sudah bisa melihat. Namun diluar dugaanku, dengan bisa melihat aku menjadi takut menyaksikan berbagai tanda-tanda kiamat yang sudah semakin dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun