Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Edhy Prabowo dan Panci Rebusan Kodok

19 Desember 2019   07:18 Diperbarui: 19 Desember 2019   10:56 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerusakan lingkungan sulit untuk dihindari, karena kebijakan yang membuka keran ekspor akan memicu eksploitasi secara besar-besaran. Dengan kondisi sekarang dalam kondisi masih dilarang saja, eksploitasi terhadap benih lobster sudah ugal-ugalan.

Larangan terhadap ekspor benih lobster sepenuhnya tidaklah salah, keuntungannya secara ekonomi mungkin tidak memberikan nilai tambah kepada negara, tapi ketergantungan negara lain terhadap ekspor lobster akan sangat memosisikan negara terhadap kebutuhan lobster dari negara lain.

Selain itu, eksploitasi terhadap benih lobster tidaklah terjadi, meskipun para penyelundup ekspor benih lobster tetap ada, namun masih bisa dikontrol. Dengan demikian kerusakan lingkungan bisa teruss terjaga. Inilah yang membuat Mantan Menteri KPK, Susi Pudjiastuti begitu keras melarang ekspor benih lobster.

Kalaupun Jokowi terkesan memberikan sinyal mendukung kebijakan Menteri Edhy, tidak perlu direspon sebagai keberpihakan Presiden terhadap kebijakan tersebut. Bisa saja itu sebagai sebuah perangkap Panci rebusan air yang siap dipanaskan untuk merebus kodok.

Ekspor atau tidaknya benih lobster, keduanya ada nilai untung ruginya bagi negara, semua tergantung bagaimana menyikapi kedua kebijakan tersebut. Sikap Presiden Jokowi terhadap keduanya sama, yakni seberapa besar nilai tambah yang diberikan pada negara dan nelayan.

Jadi sikap Jokowi dalam hal merespon wacana ekspor benih lobster sangat jelas, tidak mengamini, juga tidak menolak. Dan itu sifatnya sangat politis, jika itu direspon dengan penuhw euforia, maka Menteri Edhy kemungkinan besar akan terjebak dalam Panci rebusan air yang sudah disiapkan Jokowi.

Ekspor Nikel dan Lobster

Membandingkan ekspor Nikel dengan Lobster secara aple to aple memanglah tidak tepat, karena kedua jenis itu jelas berbeda, kalau Nikel itu benda mati, sementara lobster adalah benda hidup. Dalam memberikan perbandingan haruslah setara.

Begitulah argumentasi Susi Pudjiastuti ketika menanggapi pernyataan Edhy Prabowo yang membandingkan antara ekspor Nikel dan Lobster. Menurutnya, lobster sebagai SDA yang renewable, cara penangkapannya maupun pemeliharaannya pun harus diperhatikan. Menurut dia, pengambilan tidak perlu menggunakan kapal besar atau alat modern lainnya. Sumber

Memang ada perbedaan sudut pandang yang sangat tajam antara Menteri Edhy dan Susi Pudjiastuti, makanya sikap Jokowi dalam menengahi perbedaan tersebut sangatlah politis, tidak ingin terlihat terlalu berpihak kepada salah satunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun