Semua partai politik punya vested interest, hanya saja kadarnya masing-masing berbeda. Tekanan secara politik yang dihadapi Presiden sangatlah kuat dalam membuat berbagai kebijakan. Dan itu tidak terlepas dari kepentingan politik partai.
Kenapa Jokowi tidak bisa leluasa dalam menentukan kebijakannya.? Sebagai seorang Presiden terpilih memiliki hak prerogatif yang harusnya tidak bisa di intervensi oleh siapapun, juga oleh partai koalisi pendukungnya. Inilah yang menjadi persalannya, sehingga yang mengemuka seolah-olah Presiden tidak berdaya.
Jelas Jokowi tidak bisa leluasa dalam menentukan menteri kabinetnya di periode pertama, dia harus mengakomodir kepentingan partai koalisinya, disamping juga harus memilih kaum profesional yang sesuai dengan Kompetensinya masing-masing.
Jokowi punya kepentingan untuk maju pada periode kedua, sehingga dukungan partai koalisi sangat menentukan kesuksesannya. Inilah yang menyandera Jokowi, sehingga laku politik yang buruk para menteri yang merupakan kader partai, meskipun Jokowi tidak ingin intervensi kasusnya, namun tetap saja memperburuk citra kepemimpinan Jokowi. Sumber
Yang menjadi persoalan, masing-masing partai punya visi dan misi sesuai dengan kepentingan partai, sehingga banyak program pemerintah yang tidak bisa mencapai target, terutama dalam hal penegakan hukum.
Impor yang ugal-ugalan yang terjadi selama masa jabatan Jokowi periode pertama, tidak bisa di rem oleh Jokowi, karena begitu kuatnya pengaruh partai dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Situasi menjelang Pilpres betul-betul dimanfaatkan oleh partai koalisi. Sumber
Kalau dibilang Presiden Jokowi tersandera partai koalisi, jawabannya bisa iya, bisa tidak, tapi pada realitas politik hal tersebut terlihat sangat nyata. Makanya pada periode kedua Jokowi sangat menekankan bahwa dia tidak ada lagi beban politik, karena sesuai amanat konstitusi, jabatan Presiden hanya dua periode.
Meskipun begitu, tersandera oleh Partai politik ini tidak bisa juga dijadikan pemakluman atas ketidakmaksimalnya menyelesaikan tanggung jawab, karena biar bagaimapun jabatan itu adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan baik di dunia, maupun diakhirat
Secara objectif pemilihan Menteri dari kalangan profesional, hampir rerata sangat memuaskan kinerjanya, dan terbukti sebagian besar dari mereka masih dipilih menjadi menteri diperiode kedua, dan diposisi yang sama. Artinya partai politik sebagian besar gagal dalam menempatkan menterinya.Â
Jokowi Tidak lagi ada Beban
Jokowi tidak ingin lagi tersandera oleh kepentingan politik partai koalisi pendukungnya. Kalau periode pertama Jokowi dalam menyusun kabinet masih bisa diancam, dan harus memenuhi keinginan partai koalisi, maka pada periode kedua itu tidak lagi terjadi.