Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Bujangan

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Coretan Ramadhan 06] Indahnya Perbedaan: Pluralisme dalam Islam

28 Maret 2023   22:19 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:22 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Buya Syafii Maarif meyakini bahwa perbedaan atau keragaman adalah suatu rahmat dari Yang Kuasa yang harus disyukuri keberadaannya. Salah satu gambaran dari rasa syukur adanya perbedaan tersebut adalah mengelola perbedaan dengan menjadikan sebagai suatu kekuatan, serta menghindari perpecahan.

Islam sendiri merupakan agama yang memberikan sebentuk kedamaian bagi setiap yang ada di dunia ini, dengan sebutan Islam Rahmatan lil'alamin. Yang mana secara etimologis, Islam berarti "damai", sedangkan Rahmatan lil 'alamin berarti "kasih sayang bagi semesta alam". Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil'alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

Melansir tulisan dari Rizal Firmansyah Putra Moka, (2023) dengan judul "Buya Syafii: Agama dan Kebhinekaan untuk Kemanusiaan Universal" yang dimuat di ibtimes.id. Buya Syafii Maarif dengan tegas menolak paham agama dengan corak teosentris yang tidak berpihak pada masalah kemanusiaan, serta pentingnya memahami tujuan Al-Qur'an yaitu membangun sebuah tatanan sosial di atas prinsip keadilan dan etika, demi menjamin kelangsungan kehidupan manusia.

Lebih lanjut pesan dari tulisan Rizal Firmansyah Putra Moka, (2023) yakni kita dituntut untuk lebih jeli dalam menangkap pesan-pesan Al-Qur'an dengan mengedepankan tafsir atau model pemahaman yang terbuka dan kontekstual. Dengan begitu, kehidupan yang damai, aman, dan sentosa dalam kehidupan beragama dan kebhinekaan baru akan dapat tercipta.

Maraknya isu radikalisasi islam, islam garis keras, atau apapun istilahnya tentu membuat sebagian besar umat islam menjadi khawatir serta membuat tercoreng akan agama yang diyakini. Tentu sebagai seorang yang beragama islam hal ini patut disikapi dengan baik serta menyangkal akan isu tersebut dengan memberikan sebentuk gambaran bahwa islam adalah agama yang baik, damai, penuh kasih sayang, serta menghargai akan perbedaan.

Sebentuk gambaran akan islam yang damai dan Rahmatan lil 'alamin ini dapat kita lihat dalam konten ramadhan yang disiarkan dalam Channel YouTube Deddy Corbuzier, yang menyiarkan obrolan antara Habib Husein Ja'far Al Hadar (Habib Ja'far) dengan Onadio Leonardo dengan nama konten "LogIn".

Potret Habib Ja'far dan Onadio Leonardodalam konten
Potret Habib Ja'far dan Onadio Leonardodalam konten "LogIn" (YouTube Deddy Corbuzier)

Tentunya hal tersebut sangatlah positif, dengan balutan pembicaraan yang ringan namun tetap memberikan pesan-pesan yang dalam. Apalagi jika dilihat dari sisi Onadio Leonardo yang mana dapat digolongkan sebagai kaum muda Indonesia serta beragama katolik, tentunya memikat para generasi muda Indonesia serta menambah wawasan bagi non muslim di Indonesia untuk lebih mengetahui akan ajaran agama islam.

Referensi:

Ali Mursyid Azisi, (2021). Dialog Lintas Agama: Membuka Wawasan, Memahami Perbedaan. ibtimes.id

Rizal Firmansyah Putra Moka, (2023). Buya Syafii: Agama dan Kebhinekaan untuk Kemanusiaan Universal. ibtimes.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun