Dari pendahuluan di atas, beberapa aspek yang dirasa perlu untuk dibahas menurut penulis di antaranya berupa; budaya masyarakat Islam, Islam sebagai ladang emas bagi elit politik untuk mendapatkan dukungan, serta kesejahteraan umat Islam yang dirasa masih banyak berada pada garis kemiskinan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan sederhana dari ketiga poin tersebut, cekidot.. .
1. Budaya Islam
Tak perlu diragukan lagi mengenai budaya atau sikap atau tingkah laku yang diajarkan dalam ajaran agama Islam. Mulai dari hal terkecil yang dilakukan seseorang untuk kebaikan diri sendiri sampai pada hal yang umum yang menyangkut pada hajat hidup orang banyak. Dimana kita tahu bahwa akhlak baik yang senantiasa diajarkan baik di sekolah-sekolah maupun pendidikan non formal atau informal menjadi suatu bentuk penilaian seorang siswa (afektif). Tentunya dari hal tersebut, peranan agama Islam sangat besar pengaruhnya dalam penanaman karakter yang baik bagi generasi. Begitu juga tentang masalah berbusana.. .
Namun ada beberapa budaya yang sepertinya (menurut penulis) perlu lebih kritisi lagi yang mana menyangkut tentang ritual keagamaan yang sifatnya menyangkut pribadi. Beberapa kalangan menyebutkan bahwa shalat atau ritual yang sifatnya pribadi lainnya merupakan suatu ritual yang akan membuat kita merasa lebih dekat dengan Tuhan, sesuatu yang dapat mengingatkan kita untuk terus menjalankan kebaikan serta meninggalkan keburukan, serta dengan shalat akan mendapatkan pahala atau dapat membantu dalam kehidupan selanjutnya. Tentu secara normatif pengertian tersebut tidak dapat disalahkan dan memang pengertian tersebut juga tidak ada salahnya, namun jika kita terus menerus mengatakan atau membicarakan tentang kehidupan selanjutnya menurut penulis menjadi suatu yang kurang baik dan dapat menjadikan beban bagi beberapa umat yang menelan bulat-bulat pengertian tersebut.
Islam dengan kitab suci Al-qur'annya secara umum dimengerti sebagai ajaran, pencerah, pembimbing, serta suatu jalan lurus yang dapat mengantarkan manusia ke dalam kebahagiaan baik di kehidupan dunia dan akhirat. Namun banyak yang malah melupakan dunia sekarang yang kita tinggali dan lebih mementingkan tentang dunia selanjutnya. Kemiskinan, kesengsaraan, ketidakberdayaan dalam kehidupan di dunia menjadikan suatu rasa keputusasaan yang menjadikan suatu pengharapan dari kalangan tersebut untuk mendapatkan kehidupan yang layak di kehidupan selanjutnya, tentunya untuk melegakan hati sesaat sah-sah saja, namun jika dapat menolong dengan aksi nyata tentunya akan menjadi lebih baik lagi.
Sholat atau puasa merupakan suatu ritual Islam untuk diri sendiri yang menurut penulis merupakan suatu kegiatan ritual yang memiliki arti yang sangat mendalam dan sangat baik jika dilakukan dan menjadi kebiasaan, yang mana dalam shalat mengajarkan kita suatu bentuk kedisiplinan dan juga menjaga kita untuk senantiasa terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Waktu solat yang memiliki banyak artian dari subuh sampai isya, juga pentingnya sholat untuk kesehatan tubuh kita serta kebersihan diri kita. Puasa mengajarkan kita pada suatu bentuk kesabaran dan keuletan untuk bisa menahan dan berusaha terus menerus memperbaiki diri, melatih kesabaran, nafsu, serta emosi (marah), dll.
Zina, judi, minum-minuman keras, mengkonsumsi obat-obatan terlarang merupakan suatu yang dapat membahayakan/ merugikan diri sendiri yang diantaranya menjadikan kemiskinan, kesengsaraan tentunya, penyakit baik fisik juga jiwa, menjadi kurang berarti dalam jalinan bermasyarakat, serta tidak ada manfaat yang positif pastinya. Orang-orang dalam pengaruh hal-hal tersebut biasanya orang-orang yang kurang beruntung dalam kehidupan entah kesendirian, keputusasaan, kemiskinan, atau ketidak tahuan dalam dampak dari hal tersebut. Untuk generasi muda sekarang khususnya, menurut saya akan lebih mengena pada dirinya bila mana peranan agama masuk kedalam ranah yang logis bukan doktrin yang statis.
2. Islam dan Politik
Politik dan islam menjadi suatu yang ramai diperbincangkan khususnya pada tahun-tahun politik, banyaknya para elit politik ataupun para calon-calon kepala daerah sampai calon presiden berebut suara pada kalangan islam, yang mana islam merupakan agama mayoritas di negara Indonesia ini.
Pastinya terdapat susupan-susupan atau beberapa titipan dari para elit atau para calon kepala daerah tersebut kepada para pemimpin keagamaan di daerah-daerah. Hal yang kurang baik tentunya bilamana kata pemimpin agama merupakan "perintah yang pasti kebenarannya serta pasti memiliki tujuan yang pasti akan baik jalannya", sedangkan demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang menganut asas keterbukaan dan juga kebebasan dari setiap anggota masyarakatnya.
Kekaguman pada suatu tokoh agama, juga menjadikan suatu bentuk yang kurang baik dalam berjalannya kehidupan keumatan. Yang mana umat menjadi fanatik, serta setiap kata atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh agama yang di idolai menjadi dibenarkan padahal kurang tepat untuk dilakukan. Hal ini tentunya perlu dikritisi dan dibenahi lagi.. .