Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Bujangan

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nanti: Waktu adalah Perias Rupa

15 Oktober 2022   11:22 Diperbarui: 15 Oktober 2022   11:26 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik yang menyejukan dibarengi dengan lantunan lirik lagu yang khas dan penuh makna menjadi karakter kuat yang dimiliki oleh sebuah band bentukan akhir 2007 ini, Payung Teduh merupakan sebuah band alternatif/indie  dengan aliran musik fusi antara folk, keroncong, dan jazz. Dengan keluarnya vokalis mereka, Mohammad Istiqamah Djammad atau yang lebih dikenal Is, tidak menjadikan Payung Teduh menjadi hilang arah. Single dengan judul "Nanti", memperlihatkan bahwa mereka tetap berkarya serta menunjukan eksistensinya di blantika musik tanah air.

Single yang dirilis pada tahun 2019 ini, memberikan makna tersendiri. Menjadi lagu yang cukup membuat hati bergejolak yang mana dalam lagu tersebut menyuguhkan lirik yang sangat puitis dibarengi dengan makna yang mendalam. Lirik lagu tersebut dapat kita lihat seperti di bawah ini...

Matahari tertutup hujan

Bukan berarti tak bersinar

Membasuhi tanah tangisnya

Lara pun tersapu

***

Aku pernah melihat

Padang rumput yang tak berkupu-kupu

Kuncup bunga menanti

Bentangan sayap terbelah waktu

***

Ulat terbang tak akan cantik

Biji bunga yang belum terbelah

Waktu adalah perias rupa

Berjalanlah berdampingan

***

Dengkuran jangkrik yang menyambut

Kicau burung yang belum terdengar

Waktu tak akan terlambat tiba

Rayakanlah penantian

Menjelma yang kau berikan

***

Aku pernah melihat

Wajah murung merutuk kesunyian

Rangkullah ruang waktu

Sepasang sayap 'kan tumbuh untukmu

***

Ulat terbang tak akan cantik

Biji bunga yang belum terbelah

Waktu adalah perias rupa

Berjalanlah berdampingan

***

Dengkuran jangkrik yang menyambut

Kicau burung yang belum terdengar

Waktu tak akan terlambat tiba

Rayakanlah penantian

Menjelma yang kau berikan

Sumber: google.com/search: payung teduh nanti lirik

***

Kita sebagai seorang individu pastinya mempunyai keistimewaan tersendiri. Layaknya matahari yang menyinari bumi, apapun yang telah kita perjuangkan dan lakukan walaupun belum menunjukan hasil yang baik bukan berarti kita tidak memiliki arti di kehidupan ini. Layaknya matahari yang tertutup mendung hujan, bukan berarti tidak bersinar. Ada kalanya kita melakukan sesuatu namun tidak menghasilkan apa-apa, tapi tentunya hasil bukanlah yang utama. Namun bagaimana proses kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selama kita masih memperjuangkan tujuan kita, selama itu kita masih bercahaya dan belum gagal.

"Ulat terbang tak akan cantik/ Biji bunga yang belum terbelah/ Waktu adalah perias rupa/ Berjalanlah berdampingan". Lirik tersebut dapat kita tafsirkan, bahwasanya sang penulis mencoba mengantarkan kita kepada kata "Luwes". Dimana keluwesan ini merupakan sesuatu yang penting di kehidupan kita, suatu hal/tujuan yang tercipta dengan waktu yang tidak tepat pasti memunculkan sesuatu yang kurang baik, apapun itu bentuknya. Oleh karenanya, nikmatilah penantian, yang akan mewujudkan apa yang kita harapkan.

Payung Teduh lewat lagunya mengajarkan kita bahwa, sesuatu yang kita harapkan dalam kehidupan di dunia ini tidaklah ada yang instan dan membutuhkan suatu proses yang matang. Sesuatu yang didapat di kehidupan tanpa dibarengi dengan waktu yang tepat akan menjadikan ketidak seimbangan dalam hidup serta tentunya tidak akan mempunyai rasa atau makna yang mendalam.  

Kesabaran dan tetap teguh dalam mewujudkan tujuan kita di kehidupan adalah suatu bentuk perjuangan suci, lebih baik gagal dan mencoba lagi serta memperbaikinya daripada tidak berbuat apa-apa di dunia ini. Hal ini menjadi suatu yang sangat penting, mimpi yang tinggi, tujuan hidup yang besar, mencoba memperbaiki derajat hidup, memberikan manfaat baik bagi keluarga, dan lain sebagainya adalah suatu bentuk pengabdian kita hidup di dunia, oleh karenanya lanjutkan dan tetap percaya bahwa waktu akan memberikan jawaban dari penantian kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun