Menurut DSM-5, ada sepuluh jenis gangguan kepribadian. DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) merupakan buku referensi yang membahas secara detail mengenai gangguan kesehatan mental serta kondisi-kondisi otak. Buku ini ditulis, diedit, dan dipublikasikan oleh Asosiasi Psikiater Amerika (APA) dan digunakan oleh dokter dan ahli jiwa di seluruh dunia untuk mendiagnosis pasiennya.
Berdasarkan karakteristik yang dimilikinya, kesepuluh jenis gangguan kepribadian tadi dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok ini biasa disebut Cluster. Ada Cluster A, Cluster B, dan Cluster C. Masing-masing cluster memiliki gejala dan ciri khasnya masing-msing. Berikut penggolongannya.
Cluster A
Ciri khas  dari jenis gangguan kepribadian Cluster A adalah aneh dan eksentrik. Para penderitanya memiliki pola pikir dan tingkah laku yang kurang berfungsi dengan baik, entah itu dalam wujud kecurigaan atau kurangnya ketertarikan kepada orang lain. Berikut gangguan yang masuk ke dalam kategori ini beserta gejala-gejalanya.
Gangguan Kepribadian Paranoid
Penderita gangguan ini biasanya tidak mudah percaya dan menjauhi orang-orang. Hal ini terjadi karena mereka punya rasa takut atau curiga berlebihan terhadap orang lain atau tempat tertentu tanpa alasan yang jelas. Mereka suka berasumsi bahwa orang lain akan melukai atau menipu mereka. Mereka biasanya sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang. Gejalanya antara lain:
Mudah curiga dengan tindakan orang lain
Meragukan loyalitas orang lain.
Percaya bahwa orang lain punya niatan buruk terhadap mereka.
Tidak ingin memercayai orang lain.
Menganggap masukan atau komentar netral sebagai hinaan atau cercaan.
Ragu untuk mencurahkan isi hati kepada orang lain karena takut informasi yang diberikan akan dimanfaatkan oleh orang tersebut.
Terbiasa menyimpan dendam.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!