Mohon tunggu...
Ajeng Oxa Nisa
Ajeng Oxa Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN walisongo semarang tahun angkatan 2020

bekerja keraslah selagi masih muda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengembangkan Kreativitas pada Anak di Lingkungan Masyarakat

15 Mei 2022   11:08 Diperbarui: 15 Mei 2022   11:09 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajeng Oxa Nisa

Email : ajengnisa0352@gmail.com

Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya pada anak usia dini karena dapat membentuk manusia  lebih produktif, selain itu juga bisa meningkatkan kualitas hidup . 

Pengembangan kreativitas sangat penting bagi anak karena kreativitas sangat berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan , apabila kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi diperlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. contohnya, ketika anak diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, jika anak membuat persegi itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal ini menunjukkan kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide yang dihasilkan bervariasi (Sari 2012).

Munandar (2009:12) mendefinisikan bahwa kreativitas merupakan hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan kata, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.

Seorang anak disebut kreatif jika ia menunjukkan ciri-ciri berikut ini; (a) Anak yang kreatif cenderung aktif, (b) Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main, mengajukan pertanyaan, menebak, (c) Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, bermain bahasa, bercerita, (d) Berkonsentrasi untuk tugas tunggal dalam waktu cukup lama, (e) Menata sesuatu sesuai selera, (f) Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa, (g) Mengulang untuk tahu lebih jauh (Putri, 2013). 

Kemudian beberapa ciri anak kreatif antara lain; (a) Lancar berpikir, (b) Fleksibel dalam berpikir, (c) Orisinil (asli) dalam berpikir, (d) Elaborasi, (e) Imaginatif, (f) Senang menjajaki lingkungannya, (g) Banyak ajukan pertanyaan, (h) Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, (i) Suka melakukan eksperimen, (j) Suka menerima rangsangan baru, (k) Berminat melakukan banyak hal, (l) Tidak mudah merasa bosan (Putri 2013).

Anak-anak harus dilatih  kemampuan kreativitas sejak kecil, sehingga mereka dapat memiliki ketrampilan khusus. Keterampilan yang diciptakan tidak hanya dari barang baru, disini anak-anak akan diajarkan untuk mengolah kreativitas dari barang bekas sehingga barang yang sudah tidak terpakai dapat diolah lagi menjadi barang baru dengan fungsinya yang baru.

Bahan/Barang bekas merupakan sampah rumah tangga yang sudah tidak terpakai, barang bekas dapat berupa botol plastik, kardus maupun peralatan rumah tangga yang sudah tidak digunakan. Bahan bekas sendiri merupakan sampah hasil sisa. 

Dalam memanfaatkan bahan bekas juga kita dapat memperkenalkan anak  untuk menggunakan kembali atau daur ulang dari sampah yang sudah tidak terpakai. 

Memanfaatkan Bahan bekas dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah yang banyak mengotori lingkungan, dengan memanfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai dapat memperkenalkan anak usia dini untuk mencintai lingkungan, menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Kegiatan ini diselenggaran pada Dusun Wonorejo RT/RW 04/01 Kecamatan Pringapus pada tanggal 14 Mei 2022, penulis hanya mengambil sampel dari keseluruhan anak yang bertempat tinggal di Dusun tersebut. Kegiatan ini sangat sangat didukung oleh para orang tua karna dengan diadakan kegiatan kreativitas maka akan terciptanya sifat kreativitas pada anak.

Pada kegiatan kali ini akan dicipakannya sebuah benda yang sering disebut tempat/wadah pen atau pencil dari barang bekas yakni  botol air mineral, hal ini bertujuan agar anak-anak terbiasa mendaur ulang barang yang sudah tidak digunakan dan juga mengurangi sampah plastik yang menumpuk , hal ini juga mengajarkan anak-anak untuk lebih bijak memperlakukan sampah bekas yang bisa didaur ulang, menumbuhkan/meningkatkan kreativias pada anak adalah salah satu tujuan diantara alasan diatas.

Untuk mengawali kegiatan, penulis memberikan materi atau tata cara pembuatan barang yang akan diciptakan, sekaligus memperbincangkan apa saja yang perlu dipersiapkan seperti alat dan bahan. 

Bahan utama dari kegiatan ini adalah botol bekas, kami mengumpulkan botol bekas dengan cara keliling dusun,hal ini bertujuan agar sampah yang telah tertumpuk bisa berkurang sedikit demi sedikit.

Dokpri
Dokpri

Dalam hal proses kami bergotong royong memberikan arahan satu sama lain, dari cara memotong botol, menempelkan pipet hingga membuat bunga dari pipet untuk hiasan. 

Berjalannya bagian ini penulis sangat merasakan bahwa anak di Dusun Wonorejo ini sebenarnya mempunya sifat kreativitas yang amad tinggi, hanya saja kurangnya pengembangan menjadi alasan terhambatnya rasa kreativitas.

Dokpri
Dokpri

Setelah selesai, tak lupa kami membagikan hasil kegiatan kami pada anak-anak dusun lainnya,tak hanya hasil tapi juga materi atau tata cara pembuatanya, hal ini bertujuan agar sifat kreativitas pada anak semakin menyebar dan ketika semua anak mempunyai rasa ingin berkreativitas tinggi khususnya pada daur ulang barang bekas kami yakin barang bekas bukan lagi hal yang sepele .

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Kesimpulan

Pada dasarnya anak-anak masih sangat mudah dibentuk dan diajarkan berbagai macam kreativitas yang bermanfaat. Mengajarkan anak-anak berkreasi dengan barang-barang bekas dapat memberikan manfaat baik untuk anak tersebut maupun untuk orang tuanya, karena barang-barang bekas yang  sudah tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali sehingga secara otomatis dapat mengurangi sampah rumah tangga yang ada.

Referensi

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Putri, D. E. 2013. Manfaat Permainan Dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini.

https://darisekaputri.blogspot.co.id/2013/12/manfaat-permainan-dan-kreativitas-pada.html 

Sari, D. M. 2012. Pentingnya Pengembangan Kreativitas Sejak Dini. 

https://dewantimayasari.wordpress.com/2012/12/07/pentingnya-pengembangan- kreativitas-sejak-dini/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun