Aldi seperti orang kehilangan kewarasan. Namun ia mengaku melakukannya dengan sangat sadar. Aldi begitu kecewa dengan Susan. Ia depresi. Istri yang sudah ia abaikan, anak-anak yang mulai membencinya, dan kini Susan mengkhianatinya.
Sejak email itu beredar, HRD memanggil Aldi dan Susan dimintai penjelasan. Direktur Utama juga diajak bicara namun di waktu terpisah dengan keduanya. Akhirnya diputuskan Aldi dan Susan resmi diberhentikan. Pemberhentian itu bukan hanya karena perselingkuhan mereka, namun karena email dari ladi yang sudah sampai diketahui banyak pihak selaian orang-orang internal perusahaan.
Rekam jejak Susan sebagai "perempuan yang meresahkan" bukan baru ini terjadi. Menurut info dari kawan yang pernah satu kampus dengannya, Susan pernah disebut sebagai piala bergilir di kampusnya. Banyak mahasiswa keren dengan IPK tinggi dijadikan incaran, setelah dapat kemudian ditinggalkan dan mencari mangsa baru lagi. Ternyata perjalanan Susan masih belum selesai. Ia melakukannya lagi di kantor kami.
*
Banyak hal yang bisa dipetik dari kisah Aldi ini. Perselingkuhan sebenarnya bukan hal baru dan tabu lagi di dunia kerja, banyak waktu yang dihabiskan bersama adalah salah satu kunci mudahnya perasaan khusus itu muncul. Ditambah lagi para pelaku membiarkannya tumbuh berkembang tanpa mengingat adanya barrier yang harus benar-benar dipikirkan. Kembali lagi, ini soal seberapa kuat kita mampu mengelola antara hati, nafsu dan ego.
Karier yang baik bisa rusak perkara tak bisa menahan hasrat. Terlalu pendiam pun membuat kita sulit mendapatkan informasi-informasi miring di sekitar kita. Seandainya saja Aldi mau sebentar mencari sedikit informasi tentang Susan barangkali tidak akan terjadi hal-hal memalukan seperti ini. Jika saja saat itu ada teman yang bisa diajak bicara, mungkin Aldi tak akan sampai melakukan kebodohan yang saya harap menjadi kebodohan terakhir dalam hidupnya.
Kini, Aldi pindah keluar kota, kembali bersama anak dan istrinya yang begitu lapang dada. Susan? Sudah menikah dengan seorang laki-laki yang (mungkin) tidak pernah tahu sepak terjangnya, dan Agung sebagai Direktur Utama memutuskan untuk meninggalkan perusahaan kami dan pindah keluar negeri.
Selamat Hari Minggu,
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H