"Eh, sebentar. Kenapa kamu bisa bicara?"
"Karena aku sudah kau beri makan, aku mendapatkan asupan yang kubutuhkan, jadi aku pintar dan bisa bicara denganmu,"Â jawab kucing oranye dengan cerdas.
Yanna tersenyum mendengar jawabannya.
Kemudian keduanya menuju kamar Yanna. Yanna membiarkan kucing oranye pergi melalu jendela.
Cepat-cepat Yanna naik ke ranjang, malam ini rasanya begitu berbeda. Yanna begitu bersemangat untuk makan teratur. Kata-kata si kucing oranye terngiang-ngiang di telinganya.
Yanna membenamkan diri dalam selimut, tak lupa berdoa sebelum memejamkan mata.
----***---
Pukul 06.00 pagi Yanna sudah cantik dengan seragam sekolahnya lantas menuju ke meja makan. Mbak Rum yang belum menyiapkan sarapan terkejut melihat anak asuhnya pagi ini.
Yanna membuka tudung saji, namun ia terkejut saat melihat 2 potong ikan masih ada di atas piring.
"Dek Yanna mau sarapan sekarang?"Â tanya Mbak Rum dengan nada bersalah.