Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Administrasi - Mamanya Toby & Orlee

Pekerja yang nggak punya kerjaan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Kisahku, Cinta Pertamaku yang Telah Terbujur Kaku

14 Februari 2012   09:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oke, jemput di depan menara Saidah ya ..” jawabku pada temanku itu.

Dan aku pun lekas mengirimkan sms pada Rangga, dengan seribu alasan sekenanya.

Aku sama sekali tak merasa mengkhianati Rangga. Karena status kami tidak pacaran. Kami hanya mantan pacar dimana hubungan indah itu sudah kandas 5 tahun yang lalu. Tapi Rangga tak pernah meninggalkanku sendirian. Ia selalu ada kapanpun aku butuhkan.

Setelah hari aku tidak mengaktifkan ponselku. Kubiarkan mati dan kusimpan di dalam lemari. Sampai di hari kedua, mendadak aku ingin sekali menyalakan ponselku. Setelah beberapa kawan berdemo di telepon rumahku bertanya kenapa ponselku mati. Setelah kunyalakan, masuklah 9 sms dan salah satunya dari Rangga. Isinya,”Jeng, nanti malam Rangga main ke rumah ya, mau nonton acara dulu di SMA 6 Bulungan.” Tertanggal kemarin. Lalu masuk sms keduanya, isinya sebuah puisi. Hanya beberapa baris tapi sangat menyejukkan hatiku.

Tak terasa 5 tahun kita bersama,

Tawa itu, canda itu khas milikmu,

Menanti dirimu seperti menanti datangnya pelangi

Tak jelas kapan dan dimana datangnya,

Gadisku, jika aku mati ..

Maka kaulah cinta matiku ..

Keesokkan harinya aku merasakan galau yang luar biasa, perasaan ini jauh lebih tidak enak dari beberapa hari yang lalu. Sepulang dari kampus malam itu adikku menjemput. Aku memintanya mengantarku mencari Rangga. Yang ku tahu Rangga hanya suka berkumpul dengan rekan – rekannya di sebuah bengkel motor. Ku cari dia disana. Namun tak kutemukan. Aku rasa tak mungkin bila sampai harus mendatangi rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun