Mohon tunggu...
Ajeng S Kinanti
Ajeng S Kinanti Mohon Tunggu... -

Gadis biasa yang lahir di Bandar Lampung. Dan kini tercatat sebagai mahasiswi Universitas Lampung, program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Happy reading, Fellas!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kehidupan Keagamaan di Indonesia, Bagaimanakah Seharusnya?

20 Juni 2018   22:54 Diperbarui: 20 Juni 2018   23:34 6707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang sejarah, agama dapat memberi sumbangsih positif bagi masyarakat dengan memupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antar anggota masyarakat. Namun sisi yang lain, agama juga dapat sebagai pemicu pertentangan antar masyarakat beragama. 

Salah satu perbedaan atau pertentangan yang muncul di tengah masyarakat adalah interaksi umat beragama. Hal ini merupakan permasalahan yang kerap terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Oleh karena itu, sikap tidak toleran atau intoleransi harus dipahami dengan baik, dilakukan upaya sejak dini, yang kelanjutannya dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan budaya toleransi, mengelola perbedaan itu menjadi kekuatan dalam kehidupan sosial keagamaan yang mencerminkan kedewasaan dalam realita perbedaan keyakinan, penafsiran, pemahaman, dan juga keorganisasi keagamaan.

Konflik yang bersinggungan dengan agama memang saat ini cukup banyak terjadi di Indonesia dan sangat sulit ditemukan solusinya, terlebih jika kedua belah pihak masing-masing menggunakan dalil agamanya, meskipun sebuah keniscayaan bahwa semua agama yang hidup di negeri kaya raya penuh susu dan madu ini tentu saja mengajarkan dan menuntun penganutnya untuk hidup baik guna mewujudkan Hukum Tuhan yaitu Hukum Cinta.

Jadi, untuk membangun kerukunan umat beragama perlu keterlibatan dari semua pihak. Pemerintah melalui Undang-undang melindungi setiap penganut agama untuk menjalankan ajaran agamanya dengan bebas tanpa gangguan. 

Bukan hanya omongan saja, partisipasi setiap penganut agama perlu dibuktikan dengan partisipasi nyata dalam kehidupan beragama. Kondisi tersebut akan bermuara pada terbangunnya kerukunan umat beragama yang baik di Indonesia. Karena, manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang perlu hidup berdampingan dengan orang lain dan saling membutuhkan. 

Hidup yang damai, rukun, bersahabat dan bersatu padu dalam damai merupakan hal yang harus diperjuangkan oleh siapapun, sekalipun berbeda agamanya. Dan selanjutnya sesama umat beragama kita harus selalu merajut tali kasih persaudaraan yang erat agar kerukunan selalu tercipta di negeri kita tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun