Mohon tunggu...
Ajat Sulthan
Ajat Sulthan Mohon Tunggu... -

BINTANG tetap Bersinar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu sang Pecundang

7 November 2011   09:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kau para Pecundang………….

Apakah kau anggap pesta rakyat ini lelucon belaka

ataukah kau kira kami yang kau ajak ikut berpesta  ini hanya bercanda

ataukah kau kira kami yang mendukungmu mau kau permalukan dengan sikapmu

Kali ini kau harus menghentikan mimpimu karena saat ini semua telah nyata

Wahai kau para Pecundang…………..

Saat ini kami sudah dapat melihat dan kau sudah tak dapat mendustai kami lagi
Kami sudah dapat merasakan tentang aroma kebusukan dari sikapmu yang nyata

Kami juga sudah mengetahui dari tindakanmu yang tak dapat menerima kenyataan

Bangunlah dari mimpi dan terimalah kenyataanmu sebelum kau dipermalukan lagi

Wahai kau para pecundang………….

Dulu Kau anggap kami ini temanmu, Dulu Kau anggap kami ini sahabatmu

Dulu kau anggap kami ini pendukungmu, Dulu Kau anggap kami ini bagian dirimu

Jika itu memang benar maka kini dengarkanlah kami, jangan permalukan kami dengan sikapmu, jangan permalukan kami dengan tindakanmu

Terimalah semua kenyataan ini, karena pesta telah usai

Wahai kau para pecundang…………

Buatlah kami bangga akan sikapmu yang ksatria

Buatlah kami terhormat dengan tindakanmu yang Bijaksana

Tapi jika kaupun tak mau kamipun tak masalah

Maka jangan kau larang kami untuk mengatakan: “ Memang kau ini hanyalah seorang  pecundang, Pecundang yang lari dari kenyataan dan Pecundang yang lari dari kekalahan “

Wahai kau para pecundang…………..

Mulai saat ini kami hanya bisa memandangmu dari kejauhan, Jauh di belakang

Biarlah rasa malu ini akan kami pendam, terpendam jauh dalam kesendirian karena kamu memanglah seorang Pecundang……………

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun