Febri Haryadi menjadi pemain yang paling banyak mendapat pujian di ajang PSSI Anniversary Cup 2018. Tampil penuh di tiga laga, Bow menampilkan performa gemilang terutama kecepatannya yang sulit disaingi lawan.
Aksi paling moncer tentu saat menghadapi Uzbekistan di laga terakhir. Betapa tidak, Sayap muda Persib Bandung itu sanggup memberi tiga umpan 'super' masing-masing untuk Lerbi Eliandri, Osvaldo Haai dan Gavin Kwan Adsit. Sayang tiga umpan itu tak sanggup memecah kebuntuan timnas dalam urusan mencetak gol.
Menghadapi tiga tim kuat, timnas asuhan Luis Milla mengalami nihil gol, dan harus puas duduk di nomor tiga klasemen dengan poin 2. Hasil dari dua kali bermain seri kontra Korea Utara dan Uzbekistan serta kalah 1-0 oleh lawan pertama Bahrain.
Terlalu Individualis
Meski menjadi pemain paling berkembang dalam skuad Luis Milla, Febri tak lepas dari kritik.Â
Pemain binaan Maung Bandung itu dianggap terlalu individualis. Sebagai bintang yang tengah tumbuh, Febri terlalu banyak menggocek bola, dan lambat memberi umpan.
Peluang emas yang didapat kontra Bahrain gagal berbuah gol, sebab ia 'seperti' ingin merobek jala lawan sendirian padahal sudah ada pemain lain yang berdiri bebas di kotak penalti lawan.Â
Setali tiga uang di laga kedua kontra Korea Utara. Anak muda itu juga terlihat menonjol namun ia dan tim tetap tak sanggup mencipta gol.
Catatan itu sepertinya telah di evaluasi Milla di laga ketiga kontra Uzbekistan. Meski tak seagresif dua laga sebelumnya. Febri justru berhasil memberikan umpan-umpan matang yang dibutuhkan striker, meski tak satupun berbuah gol.
Diakui Tiga Pelatih Lawan
Kehebatan Febri Haryadi diakui oleh tiga pelatih lawan Bahrain, Korea Utara dan Uzbekistan. Laga terakhir kontra Uzbekistan terlihat jelas bila pemain 22 tahun itu jarang dikawal oleh satu pemain. Febri selalu dijaga dua bahkan tiga pemain Uzbekistan. Mereka tentu mewaspadai kecepatan dirinya yang kerap membahayakan gawang.
Posisi Febri Tak Tergantikan
Bima Sakti, Asisten Pelatih Luis Milla, saat di wawancara pasca laga kontra Uzbekistan menyatakan bila skuad Anniversary Cup telah menggambarkan sebagian besar skema untuk Asian Games.
Hal itu setidaknya menjadi angin segar buat skuad timnas, termasuk Febri Bow.
Selama ini posisinya di timnas belum tergantikan. Pasalnya Febri tak hanya menjadi suplier bola untuk para striker. Dirinya sesekali juga mampu mencuri kesempatan untuk membuat gol.Â
Febri juga beberapa kali melakukan sepakan jarak jauh dalam pertandingan di ajang Ultahnya PSSI itu, namun semua sepakannya gagal berbuah gol.Â
Perbaiki Performa
Banyak yang percaya bila Febri dalam beberapa waktu kedepan sanggup memperbaiki performanya di timnas. Sebab ia sudah menunjukan banyak perubahan di skuad Persib yang kini di latih Mario Gomez.
Eks JDT itu berhasil menyulap Bow menjadi pemain yang lebih efektif dalam bermain dan sanggup mengirim umpan matang untuk 'Aliando Ndouassel' lihat saja aksinya saat Persib menggulung Borneo FC dengan skor 3-1 di liga 1. Febri Bow mampu memberi satu assist untuk Ezechiel Ndouassel.
Febri pun diharapkan mampu memperbaiki performanya (yang sudah baik) di timnas dengan memperbanyak umpan-umpan matang untuk striker garuda yang masih terlihat tumpul.
Semakin banyak kesempatan, termasuk dari umpan Febri, striker timnas diharapkan memiliki banyak kesempatan untuk merobek jala lawan, terutama di ajang sebenarnya Asian Games 2018 di Jakarta.