PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA DIGITAL : TANTANGAN DAN SOLUSIÂ
Â
Aisyah Berlian Dian AgustinÂ
Program Studi pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember
Email : aisyahberliandianagustin@gmail.com.
Abstract
Character education in the digital era faces various challenges. Rapid advances in technology mean that children spend more time in cyberspace, such as playing games and social media, rather than opening good learning sites. The research results show that there are several challenges to character education in the digital era, including cyber bullying, sexting, copyright and plagiarism, gaps in access to technology, and dependence on technology. In overcoming these challenges, strategies that can be used are digital education, parental involvement and supervision, limiting screen time, and encouraging social interaction. Character education needs to be carried out to form a competent generation.
Keywords: Character Education, Digital Era, Challenges and Solutions
Abstrak
Pendidikan karakter di era digital menghadapi berbagai macam tantangan. Kemajuan teknologi yang cepat, membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya seperti bermain game dan bermain sosial media dibandingkan membuka situs-situs pembelajaran yang baik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa tantangan pendidikan karakter di era digital antara lain, perundungan siber, sexting, hak cipta dan plagiarisme, kesenjangan akses teknologi, dan ketergantungan pada teknologi. Dalam mengatasi tantangan tersebut strategi yang dapat digunakan adalah pendidikan digital, keterlibatan dan pengawasan orang tua, batasi waktu pemakaian perangkat, dan mendorong interaksi sosial. Pendidikan karakter perlu dilakukan untuk membentuk generasi yang berkompeten.
Kata Kunci : Pendidikan Karakter,Era Digital,Tantangan dan Solusi
LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter dalam dunia pendidikan telah banyak dibicarakan. Fakta menunjukkan bahwa karakter bangsa di era digital saat ini sangat merosot tajam, karena banyaknya ketimpangan hasil pendidikan dapat dilihat pada perilaku lulusan pendidikan formal saat ini yang seharusnya tidak dilakukan, seperti korupsi, pergaulan bebas, narkoba, tawuran dan sebagainya (Sarumaha, 2023). Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya pendidikan karakter di era digital saat ini.
 Pendidikan karakter yaitu bertujuan agar penerus bangsa mempunyai moral dan akhlak yang baik. Hal tersebut tertuang dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa "Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban kehidupan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi para peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab atas negaranya."
Perkembangan teknologi dan informasi telah merubah pandangan pendidikan secara signifikan, terutama di era digital saat ini. Banyak nya keuntungan yang ditawarkan pada perkembangan teknologi sangat membantu proses pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Teknologi juga membantu memudahkan segala aktivitas seperti pembelajaran, pencarian informasi dan penyampaian informasi (Gusnadi, 2018). Selain banyaknya keuntungan yang ditawarkan, perkembangan teknologi juga menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh pendidikan saat ini, terutama dalam hal membentuk karakter generasi muda. generasi muda saat ini yang tumbuh dalam lingkungan digital banyak menghadapi tantangan dalam membentuk karakter mereka. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah banyaknya informasi di sosial media yang tidak tersaring dengan baik (Laka,2024).
Kemudian, banyaknya anak menghabiskan waktu di dunia maya seperti bermain game dan bermain sosial media dibandingkan membuka situs-situ pembelajaran. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko terhadap nilai-nilai yang salah bahkan berbahaya bagi perkembangan karakter anak. Dalam mengatasi tantangan tersebut orang tua dan guru memiliki peranan yang sangat besar. Orang tua sebagai tempat pertama dan utama bagi anak menjalankan kehidupannya, maka haruslah mengawasi dan memberikan edukasi kepada sang anak dalam menggunakan gadget atau alat digital di era modern (Khoironi, 2023). Guru juga berperan dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai etika dan moral melalui penggunaan media sosial, selain itu guru juga berperan dalam membentuk karakter anak, agar mampu menanamkan sifat-sifat dan perilaku yang baik sejak dini, sehingga dapat meminimalisir angka kriminal pada kasus-kasus di atas. Artikel ini membahas lebih lanjut mengenai tantangan dan strategi pendidikan karakter di era digital saat ini.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu mencari dengan studi pustaka yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi data dari berbagai sumber ternama baik itu jurnal imiah, buku online, ataupun informasi dari beberapa pendapat khalayak ramai. Agar mempermudah untuk memaparkan bagaimana sistem pendidikan di indonesia dalam pendidikan karakter di era digital saat ini berjalan. Penelitian ini menggunakan maksimal 7 jurnal ilmiah. Dalam artikel ini, penulis membahas lebih lanjut mengenai tantangan dan solusi pendidikan di era digital.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Karakter Di Era Digital
Pendidikan karakter merupakan suatu proses penerapan nilai-nilai moral dan agama kepada peserta didik melalui ilmu pengetahuan, unruk kebaikan diri sendiri, keluarga, sahabat, pendidik, lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa. Anak usia sekolah dasar mengalami perkembangan sosial yang meliputi interaksi dengan keluarga dan orang disekitarnya, termasuk gaya hidup digital saat ini. Era digital ini membawa dampak positif dan dampak negatif, oleh karena itu peran orang tua, Guru, dan anggota masyarakat menjadi penting dalam membimbing anak untuk menjalani kehidupan yang baik, benar, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Pendidikan karakter mengacu pada suatu proses yang sengaja dilakukan untuk menumbuhkan potensi peserta didik, melalui transfer ilmu pengetahuan, pengembangan keterampilan, dan sikap keteladanan, agar siap menghadapi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama. Karakter mengacu pada watak, akhlak, atau cerminan kepribadian seseorang, yang sudah terbentuk melalui beberapa pandangan, pola pikir, sikap, dan tindakan yang dilakukan (A. A. Putri et al., 2023).
Jadi, pendidikan karakter menurut para peneliti merupakan proses yang dilakukan dengan cara belajar, mencari tahu seperti apa karakter yang dimiliki oleh seseorang atau yang biasa disebut perilaku, sifat, dan kepribadian seseorang. Di zaman era digital saat ini, walaupun zaman sudah maju, akan tetapi masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum menemukan seperti apa karakter dari diri mereka yang sebenarnya. Sehingga penyebab inilah yang membuat masyarakat di Indonesia lambat untuk maju. Nilai karakter dalam pendidikan antara lain, seperti: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreativitas, kemandirian, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, hormat pada prestasi, persahabatan, perdamaian, gairah membaca, kesadaran lingkungan, kesadaran sosial, dan tanggung jawab. Dari nilai-nilai karakter Pendidikan yang sudah ada, setidaknya masyarakat di Indonesia harus memiliki salah satu dari nilai-nilai karakter tersebut. Supaya mereka juga tahu karakter diri mereka sebenarnya seperti apa, dan dapat dikembangkan kedepannya supaya masyarakat di Indonesia maju seperti negara-negara maju yang ada di dunia. Jangan hanya digitalnya saja yang maju, tetapi pemikiran masyarakatnya nya tidak maju, semua harus dilandasi dengan keseimbangan agar tidak tertinggal oleh zaman.
Pada prinsipnya pendidikan karakter tidak dapat tercipta dengan cara instan atau cepat namun harus melewati suatu proses yang panjang cermat dan sistematis. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut :
- Nilai-nilai budaya luhur dapat ditanamkan atau diperkuat melalui proses berpikir, merasakan, menciptakan, pendalaman hati, dan melalui aktivitas jasmani yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dipelajari oleh para siswa.
- Pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan terjadi melalui seluruh bidang studi dan
- dalam setiap kegiatan pembelajaran.
- Membangun karakter bangsa merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak peserta didik memasuki lembaga pendidikan.
- Pembahasan berbagai contoh dalam pelajaran digunakan untuk merangsang pemikiran,
- perasaan, kehati-hatian dan aktivitas fisik untuk memperkuat kesadaran akan peran sebagai individu yang beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan negara serta bagian dari lingkungan hidup.
Pendidikan karakter memegang peran yang sangat penting dalam mengadapi era digital yang sulit dihindarkan. Dampak dari digitalisasi tersebut juga akan mempengaruhi pendidikan karakter dan moral para peserta didik. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik agar mampu berpikir secara rasional, mengembangkan sikap yang bertanggung jawab, serta memperkuat mental yang baik. Selain itu, pendidikan karakter juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepekaan sosial dan mengembangkan kecerdasa emosional. Pentingnya pendidikan karakte, terutama di era digital saat ini, adalah untuk menanamkan nilai-nilai bangsa pada karakter setiap individu. Pendidikan karakter akan mendorong peserta didik untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan, meskipun terus menerus menerima pengarung era digital yang berkembang sangat pesat. Pendidikan karakter yang efektif dan terstruktur akan melindungi peserta didik dari penurunan moral dalam menghadapi era digital saat ini. Selain itu, pendidikan karakter yang baik dalam menghadapi era digital juga memberikan dampak positif dan negatif, seperti menggunakan media sosial dengan bijak, Mengembangkan keterampilan melalui kelas online, serta mendapatkan edukasi melalui podcast dan interaksi dengan para ahli. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat menghadapi era digital dengan membentuk karakter bangsa yang kuat dan menjadi kunci utama dalam memperkokoh persatuan bangsa.
Selain dalam konteks pembelajaran formal, pendidikan karakter di sekolah juga memerlukan implementasi melalui proses pembiasaan yang baik. Proses pembiasaan ini dilakukan secara berkelanjutan dan terus berulang-ulang titik proses ini mencakup kegiatan rutin, spontan terprogram ataupun terstruktur dan contoh teladan. Dalam proses pembelajaran, sekolah dapat mengambil peran dalam menanamkan pendidikan karakter melalui berbagai cara seperti mengintegrasikan pengembangan nilai-nilai atau karakter bangsa ke dalam setiap mata pelajaran, melalui kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler dan lain sebagainya (muchtar et al.,2024)
Tantangan Pendidikan Karakter Di Era Digital
Pendidikan karakter di era digitalisasi menghadapi berbagai tantangan kompleks yang memerlukan perhatian serius dari seluruh masyarakat. Berdasarkan pandangan para ahli dan analisis literatur, terdapat beberapa tantangan utama yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pendidikan karakter di era digital saat ini. Ketergantungan pada perangkat digital menjadi salah satu tantangan terbesar yang ada dalam perkembangan karakter di era digital. Hal ditandai dengan tingginya ketergantungan anak-anak dan para remaja terhadap perangkat digital dalam berbagai aspek kehidupan, yaitu mulai dari belajar, bermain, hingga bersosialisasi. Sehingga memperkuat argumentasi dengan cara mengidentifikasi dampak spesifik dari ketergantungan yang berlebihan pada gadget dan internet, yaitu mencakup kurangnya keterampilan berkomunikasi, rendahnya tingkat empati, dan kurangnya kemampuan bersosialisasi. Ketergantungan digital dapat menghambat proses penerapan nilai-nilai dan pembentukan karakter yang seharusnya terjadi melalui interaksi secara langsung. Hal ini yan akan menjadi tantangan pendidikan karakter di era digitas saat ini.
Solusi Pendidikan Karakter Di Era Digital
Pendidikan karakter yang baik dapat membantu anak-anak menghadapi tantangan di era digital. Pendidikan digital : memberikan informasi tentang risiko dan etika penggunaan internet yang baik, seperti cara mengenali dan menangani penindasan di dunia maya, batasi waktu penggunaan perangkat : menetapkan batas waktu penggunaan perangkat dan mendorong aktivitas alternatif yang sehat, keterlibatan orang tua: orang tua harus berpartisipasi aktif dalam aktivitas online yang dilakukan oleh anak-anak mereka, peran guru dan orang tua sebagai model dalam membimbing dan menumbuhkan karakter pada anak, melaksanakan pendidikan karakter sedini mungkin, menerapkan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran, mengembangkan pendidikan karakter dalam proses kehidupan sehari-hari. Di era digital seperti sekarang ini, pendidikan karakter sangatlah penting untuk dilakukan agar generasi penerus bangsa dapat memiliki akhlak yang baik. Generasi penerus dapat mencerminkan kualitas bangsa. Jika generasi penerus unggul secara kognitif dan moral, maka bangsa dan negara ini akan maju.
KESIMPULAN
Pendidikan karakter dalam dunia pendidikan telah banyak dibicarakan dan menghadapi berbagai tantangan kompleks yang memerlukan perhatian serius dari seluruh masyarakat. Fakta menunjukkan bahwa karakter bangsa di era digital saat ini sangat merosot tajam, banyaknya kasus ketimpangan dari hasil pendidikan dapat dilihat pada perilaku lulusan pendidikan formal saat ini, seperti korupsi, pergaulan bebas, narkoba, tawuran dan sebagainya. Pendidikan karakter di era digital memiliki beberapa tantangan diantaranya, perundungan siber, sexting, hak cipta dan plagiarisme, kesenjangan akses teknologi, dan ketergantungan pada teknologi.
DAFTAR REFERENSI
 Arbi, Z. F., & Amrullah, A. (2024). Transformasi Sosial dalam Pendidikan Karakter di Era Digital: Peluang dan Tantangan. Social Studies in Education, 2(2), 191-206.
Aziz, A. (2022). Strategi Pendidikan Karakter di Era Media Sosial. Jurnal Pendidikan, 16(1), 65--76.
Gunawan, I. (2024). Pendidikan Karakter: Tantangan dan Solusi di Era Digital. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 1(01), 159-172.
Gusnadi, D. (2018). Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar Di Era Digital. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1).
Laka, L. (Ed.). (2024). Pendidikan Karakter Gen Z Di Era Digital. Sonpedia Publishing Indonesia.
Muchtar, F. F., Rahman, M. C., Azhar, M. N., Kamila Ishaq, S. S., Wahyudin, D., &Caturiasari, J. (2024). Peran Pendidikan Karakter Dalam Menghadapi Era Digital.Jurnal Sinektik, 6(2), 165-174.
Putri, A. A., Nurantika, M., Maulia, S. T., Jambi, U., Jambi -Muara, J., Bulian, K. M., 15, M., Darat, K., Jambi, L., Kota, K. M., & Jambi, J. (2023). Pentingnya Pendidikan Karakter pada Generasi Milenial di Era Digital. Journal on Education, 05(04), 13666--13673.
Rahman, F. A., Rohmah, M., Rustiani, S., Fatmawati, I. Y., & Zahro, N. A. D. S. (2023). Pendidikan Karakter Dalam Era Digital: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Pembentukan Moral Dan Etika. Journal of Creative Student Research, 1(6), 294-304.
Sagala, K., Naibaho, L., & Rantung, D. A. (2024). Tantangan Pendidikan karakter di era digital. Jurnal Kridatama Sains Dan Teknologi, 6(01), 1-8.
Sarumaha, M. S. (Ed.). (2023). Pendidikan Karakter Di Era Digital. Jejak Publisher.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI