Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gue Nggak Setuju Penggiringan Opini Negatif dan Pembunuhan Karakter HRS dan FPI Secara Massif dan Tidak Adil, Mau Apa Lo?

18 Desember 2020   18:04 Diperbarui: 18 Desember 2020   18:06 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lucunya lagi, dan asumsi gua itu jelas bukan kebetulan kalau CCTV di tol itu mendadak ada perbaikan. Coba lu baca-baca berita-berita dari versi FPI dan Polisi. Bandingan dan crosscheck konsistensi kesaksiannya termasuk time line rilis keterangannya. Gua rasa gua gak usah panjang lebar bahas di sini. Mereka yang mencari tau juga bakal ngerti kok. Terutama abis nonton Mata Najwa pekan ini. Nonton deh. Panjang kalo gua jelasinnya.

Soal HRS yang pas baru pulang dikerumuni banyak massa di Bandara Soekarno Hatta dan saat acara pernikahan anaknya. Itukan himbauan dari FPI nya udah jelas untuk mematuhi protocol Covid 19. Lah tapi mau gimana kalo massa yang memutuskan mau datang membludak ? Terus itu apa kabar mengenai hamper 300 pelanggaran kerumunan massa selama pandemi ? udah pada diadilin belum? Kenapa tebang pilih banget sih? Bahkan HRS juga udah bayar denda 50 juta. Coba apa pelanggar lain dikenakan denda? Setau gua itu denda terbesar yang dibayarkan karena melanggar protocol kesehatan.  Masih dipenjara juga.. ya ampun..

Emang HRS dan FPI meresahkannya di mananya sih? Apakah ada korupsi, kolusi dan nepotisme yang mereka lakukan secara terstruktur?  Berapa banyak sih korupsi yang dilakukan HRS? Apakah ada? Gua pribadi bersyukur banget ada FPI. Seenggaknya, orang-orang yang mencari keuntungan dari bisnis perusakan moral bangsa (prostitusi, miras, dsb) itu jadi takut buat ngejalanin bisnis perusak moral bangsa itu. Coba bandingin antara perbuatan negatif dan positif dari FPI dan HRS. Riset lebih mendalam. Jangan ikut-ikutan kalo belum paham banget permasalahannya.  Ada juga harusnya resah tuh sama mereka yang banyak banget nyolong uang rakyat yang membuat masyarakat kurang mampu semakin nestapa..! mencuri yang berujung penghilangan nyawa dan moral bangsa. Kenapa? Karena rakyat yang lapar itu terkadang memilih bertindak kriminal atau bahkan sampai kehilangan nyawa. Entah karena sakit, kelaparan atau tewas saat menjemput rejeki dengan setengah mati.

Gua rasa, kita masih diadu domba. Pemilik asset terbesar bangsa ini adalah Umat Islam. Umat Islam jugalah yang memberangus para penjajah Portugis, Belanda, VOC dan Jepang. Panjang kalo gua jelasin di sini. Satu hal yang pasti, Umat Islam gak pernah melepaskan identitas kebangsaannya dengan agamanya. Karena keduanya adalah kesatuan yang harus diperjuangkan dan dipertahankan.

Udah ah udah kepanjangan. Hentikan Poliitik Pecah Belah! Lebih kritis dan jernih dalam mendengar dan mencari informasi. Save NKRI !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun