Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sabar dalam Kemiskinan Vs Syukur dalam Kekayaan, Mana yang Lebih Baik?

25 Desember 2018   19:03 Diperbarui: 25 Desember 2018   19:30 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi jangan memilih miskin. Kalaupun kita dalam keadaan kurang, kita harus berdoa. Kita harus berikhtiar, kita harus belajar untuk keluar dari kemiskinan, karena kemiskinan itu adalah penyakit. Penyakit hati, penyakit keuangan, penyakit diri, bahkan kita suudzon kepada Alloh SWT dan mengatakan Alloh itu tidak adil. Kalaupun kita dalam keadaan kesulitan kita berusaha untuk keluar agar kita minimum mandiri. Syukur-syukur kita memiliki kelebihan, kita bisa membuka lapangan usaha, kita bisa membayar pajak, kita bisa bayar zakat, kita bisa bayar shadaqah, infaq, zakat, waqaf, hadiah, hibah, kita bisa memberi beasiswa.. Dan kita, ingin menyantuni orang tua-orang tua jompo, janda-janda yang Subhanallah sangat sulit.. kemudian kita bantu lingkungan kita agar bersih sanitasinya. Itu hanya mampu jikalau kita mandiri dan kaya. Faakiidu syai', laa yu'ti. Orang yang tidak punya itu tidak akan pernah bisa memberi apapun.

Billahi taufiq wal hidayah.. Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakatuh. 

Link video : https://www.youtube.com/watch?v=0HBexrI3uVQ

Barakallahu fiik Ustadz MSA

Speaker               : Dr. Muhammad Syafi'i Antonio

Re-written by    : Aisyah Supernova

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun