Sekali lagi jangan memilih miskin. Kalaupun kita dalam keadaan kurang, kita harus berdoa. Kita harus berikhtiar, kita harus belajar untuk keluar dari kemiskinan, karena kemiskinan itu adalah penyakit. Penyakit hati, penyakit keuangan, penyakit diri, bahkan kita suudzon kepada Alloh SWT dan mengatakan Alloh itu tidak adil. Kalaupun kita dalam keadaan kesulitan kita berusaha untuk keluar agar kita minimum mandiri. Syukur-syukur kita memiliki kelebihan, kita bisa membuka lapangan usaha, kita bisa membayar pajak, kita bisa bayar zakat, kita bisa bayar shadaqah, infaq, zakat, waqaf, hadiah, hibah, kita bisa memberi beasiswa.. Dan kita, ingin menyantuni orang tua-orang tua jompo, janda-janda yang Subhanallah sangat sulit.. kemudian kita bantu lingkungan kita agar bersih sanitasinya. Itu hanya mampu jikalau kita mandiri dan kaya. Faakiidu syai', laa yu'ti. Orang yang tidak punya itu tidak akan pernah bisa memberi apapun.
Billahi taufiq wal hidayah.. Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakatuh.Â
Link video : https://www.youtube.com/watch?v=0HBexrI3uVQ
Barakallahu fiik Ustadz MSA
Speaker        : Dr. Muhammad Syafi'i Antonio
Re-written by   : Aisyah Supernova
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H