"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
Namun, pada praktiknya sistem bunga diberikan ketika memberikan pinjaman atau menabung. Apabila meminjam uang dan terjadi keterlambatan dalam pembayaran, maka peminjam harus membayar bunga yang telah disepakati. Hal ini tentunya merugikan salah satu pihak yaitu si peminjam.
3. Bebas biaya admistrasi bulanan
Rata-rata ketika menabung di bank, pada umumnya memberikan biaya admin kepada nasabah di atas Rp 10.000 per bulannya. Namun, hal ini tidak terjadi ketika menabung di bank syariah. Para nasabahnya tidak dikenakan biaya administrasi dalam artian bebas administrasi, sehingga ini dapat menguntungkan para nasabah karena tabungannya tidak terpotong untuk membayar biaya administrasi.
4. Bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil
Pada bank syariah sistem bunga itu tidak ada dan mereka menggantinya dengan sistem bagi hasil. Di mana keuntungan yang akan didapatkan nasabah itu tergantung dengan bank syariahnya.
Ketika bank syariah tersebut mendapatkan keuntungan yang tinggi, maka nasabah dari bank tersebut juga akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula, begitu pun sebaliknya. Jadi, prinsip bagi hasil berkaitan dengan finansial bank tersebut.
5. Menggunakan sistem yang transparan
Ini bertujuan apabila terjadi kendala atau masalah pada bank tersebut, para nasabah dapat mengetahuinya sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat.
Sistem transparan ini, tentunya sangat membantu nasabah apalagi pada saat sekarang ini. Di mana maraknya terjadi pembajakan terhadap bank.
Dengan adanya sistem ini, para nasabah bisa mengambil langkah yang harus dilakukan agar tabungan mereka aman dan tidak diambil oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.