Mohon tunggu...
Aisya
Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya menulis jika mood baik

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata: Sosok Luar Biasa di Balik Kata 'Biasa'

30 Juli 2024   07:51 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resensi Novel "Orang-orang Biasa" Karya Andrea Hirata: Sosok Luar Biasa di Balik Kata 'Biasa'

Penggemar sastra dan pencinta novel tentunya tidak asing lagi dengan nama Andrea Hirata. Seorang sosok sastrawan dan novelis ternama Indonesia yang berhasil membawa karyanya ke puncak dunia. Andrea Hirata selalu membawa sensasi baru di setiap karya yang ditulisnya, dengan guyonan dan humornya yang ringan , khas Andrea Hirata yang mampu membuat pembaca tertawa. 

Andrea Hirata telah banyak melahirkan berbagai macam novel, mulai dari karya pertamanya yaitu Laskar Pelangi, dilanjutkan dengan buku kedua dari  tetralogi Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi, kemudian Edensor, dan yang terakhir Maryamah Karpov. Selain tetralogi Laskar Pelangi, Andrea juga menulis banyak novel lainnya, salah satunya yaitu "Orang-orang Biasa". 

Novel "Orang-orang Biasa" diterbitkan pertama kali pada tahun 2019 oleh PT Bentang Pustaka.  Novel ini bercerita tentang gambaran kehidupan sekelompok orang biasa di kota kecil bernama Belantik. Kisah di dalam novel ini berpusat pada sepuluh orang sahabat yang menjalani hidup sederhana dan biasa, namun penuh warna dan tantangan. 

Sepuluh orang sahabat itu adalah Dinah, Salud, Julinah, Nihe, Handai, Sobri, Honorun, Rusip, Debut dan Tohirin. Andrea Hirata dengan cermat mengeksplorasi kehidupan sehari-hari mereka, impian, dan perjuangan menghadapi kesulitan. 

Meskipun terlihat biasa dari luar, kehidupan yang biasa itu penuh dengan momen-momen yang signifikan, keputusan sulit, dan situasi yang membutuhkan keberanian dan ketabahan. Kehidupan seperti ini sering ditemui di dalam cerita-cerita karya Andrea Hirata,di mana karakternya menjalani kehidupan yang mungkin tampak biasa, tetapi diwarnai dengan emosi, humor, dan perjuangan yang membuatnya luar biasa.

Inti cerita pada novel ini dimulai ketika Aini, anak Dinah diterima di Fakultas Kedokteran. Dinah, yang hanya seorang janda yang memiliki empat anak dan berjualan mainan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya dilanda kebingungan untuk mendapatkan uang agar bisa mendaftarkan anaknya di Fakultas Kedokteran. 

Dinah sedih karena tidak mampu menjadi ibu yang baik bagi anaknya dan sakit membayangkan bahwa Aini harus menyerah pada impiannya. Padahal Dinah tahu bahwa Aini belajar dengan keras untuk menggapai impiannya. Dinah mencoba meminjam uang pada koperasi, bank, dan simpan pinjam. Namun, tidak ada satupun yang ingin memberikan pinjaman padanya karena jaminan Dinah tidak memungkinkan untuk melakukan peminjaman. 

Dinah menceritakan kegundahannya pada Debut, salah satu sahabatnya. Debut turut senang mendengar bahwa Aini diterima di Fakultas Kedokteran. Debut awalnya menyarankan untuk meminjam uang pada bank, koperasi, simpan pinjam, keluarga, dan teman-teman. Tetapi, jalan untuk semua hal itu sangat gelap, yang artinya tidak mungkin dan tidak bisa. Pilihan terakhir, akhirnya Debut menyarankan untung merampok bank. Awalnya Dinah tidak setuju, tetapi atas bujukan Debut, akhirnya Dinah menyetujuinya. Itu semua demi Aini.

Sepuluh orang itu, hanyalah orang-orang biasa yang memiliki kehidupan, keinginan dan mimpi yang sederhana, namun hidup mereka berubah ketika mereka memutuskan untuk merampok bank. 

Sepuluh orang sahabat itu kemudian merancanakan aksi perampokan yang akan mereka lakukan pada sebuah bank. Awalnya mereka ragu dan pesimis jika aksi mereka akan gagal, dan lebih buruknya ketahuan. Namun, ternyata aksi perampokan mereka berjalan baik dan berhasil. Salah satu hal yang membuat cerita ini menarik adalah, target sebenarnya dari perampokan itu bukanlah bank, tetapi sebuah toko perhiasan bernama Toko Batu Mulia. 

Toko Batu Mulia hanyalah kedok bagi usaha cuci uang milik Bastardin dan kawan-kawan. Saat sepuluh sahabat itu mencuri uang milik mereka, Bastardin panik tak kepalang, takut ketahuan dan kalang kabut mencari kemana hilangnya uang 18 Miliar. 

Setelah mendapatkan uang curian itu, Dinah tidak ingin mengambil uang se-sen pun. Ia tidak ingin membiayai pendidikan anaknya dengan uang korupsi, uang curian, atau uang haram. Para sahabatnya setuju dan sudah menebak keputusan Dinah. Oleh karena itu, mereka sepakat untuk mengumpulkan uang bersama-sama untuk membiayai pendidikan Aini di Fakultas Kedokteran. Berkat bantuan merekalah, Aini dapat melanjutkan cita-citanya dan bisa belajar di Fakultas Kedokteran.

Sungguh plot twist yang mengejutkan dan mencengangkan. Cerita "Orang-orang Biasa" sangat menarik dan memberikan kejutan bagi pembaca. Sepuluh sahabat yang awalnya terlihat polos, naif, bodoh, dan lugu ternyata memiliki kecerdikan dan ketajaman yang tidak terduga. 

Andrea Hirata dengan cerdik mengarahkan pembaca untuk meremehkan sepuluh sahabat ini, hanya untuk kemudian mengungkapkan sisi lain dari mereka yang penuh kejutan. Hal ini bukan hanya memperkaya cerita, tetapi memberi pesan kepada pembaca untuk tidak meremehkan apapun atau siapapun dari penampilan luar. Plot twist ini membuat cerita menjadi lebih dinamis dan memperkuat tema tentang keberanian dan kecerdikan orang-orang biasa. 

Bagi pembaca setia dan penggemar novel-novel karya Andrea Hirata, tentunya tahu salah satu ciri khas yang dimilikinya, yaitu humor sederhana khas Andrea yang mampu membuat pembaca tertawa. Setiap tokoh yang diciptakannya juga jauh dari kata sempurna dan apa adanya. Pembaca merasa terhubung dengan setiap tokoh dan situasi dalam cerita. Gabungan antara humor, karakter yang realistis, dan alur cerita yang mengejutkan membuat "Orang-orang Biasa" menjadi karya yang mengesankan. 

Jika kita berbicara tentang judul novel, rasanya kita terjebak dan terkecoh. Judul yang diberikan adalah "Orang-orang Biasa" yang isinya memang kisah orang-orang biasa dengan kehidupannya yang biasa saja. Namun, jika dicermati lebih jauh, pembaca akan menemukan bahwa tokoh-tokoh bukanlah sekedar 'orang biasa'. Dari luar mungkin mereka memang tampak seperti itu, tetapi nyatanya mereka adalah orang-orang yang luar biasa. 

Sepuluh orang sahabat yang selalu ada dan berjuang bersama, seorang anak yang giat belajar, keras dan mati-matian sehingga berhasil lulus masuk Fakultas Kedokteran, seorang ibu yang rela berjuang dan melakukan apa saja demi anaknya, serta penegak hukum yang masih menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran. Mereka adalah orang-orang luar biasa dengan caranya masing-masing. Mereka adalah orang-orang luar biasa dengan cara yang biasa dan hidup yang biasa. 

Pemakaian judul "Orang-orang Biasa" memang keputusan tepat yang dilakukan oleh Andrea Hirata, karena bukan saja banyak kejutan, judul dari novel ini malah terlihat sederhana namun menarik . Melalui judul novel itu, kita bertanya-tanya, kenapa diberi nama "Orang-orang Biasa"? Apakah tokoh-tokoh di dalamnya hanya orang-orang biasa yang tidak mungkin melakukan perubahan? Ternyata, melalui judul itu tebakan dan pendapat kita dijungkirbalikkan dengan plot twist yang mencengangkan.  

Novel ini mendekati kata 'sempurna', namun ada beberapa hal yang membuat novel ini terlihat kurang sempurna. Para pembaca mungkin beranggapan bahwa ini kekurangan. Salah satunya adalah tidak adanya penjelasan bagaimana Debut  mendapatkan alat,dan mengetahui usaha cuci uang itu. 

Tetapi itulah yang membuatnya menarik. Di sini, mungkin Andrea menantang pembaca untuk berpikir sendiri dan menganalisis bagaimana cara mereka menemukan rahasia gelap Toko Batu Mulia, bagaimana cara mereka mendapatkan alat-alat, kapan dan bagaimana cara mereka berdiskusi tanpa sepengetahuan Dinah bahwa target perampokan mereka adalah Toko Batu Mulia, serta aksi Debut yang mengirimkan topeng monyet untuk acara kemerdekaan. 

Andrea Hirata menyampaikan cerita dengan gaya bahasanya yang khas, menghadirkan humor, ironi, dan kehangatan dalam setiap halaman. Selain itu, gaya penulisan Andrea yang khas dengan bahasa yang mengalir dan penuh warna membuat novel ini sangat menghibur dan menyentuh.

Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan refleksi mendalam tentang makna hidup, persahababatan, dan keikhlasan. "Orang-orang Biasa" adalah karya yang menggugah hati dan menginspirasi pembaca untuk menghargai kehidupan dan kebersamaan. Melalui kisah ini, Andrea Hirata berhasil menggambarkan sisi lain dari kehidupan orang-orang biasa yang sering kali terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun