Mohon tunggu...
Aisya
Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya menulis jika mood baik

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata: Sosok Luar Biasa di Balik Kata 'Biasa'

30 Juli 2024   07:51 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:51 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepuluh orang sahabat itu kemudian merancanakan aksi perampokan yang akan mereka lakukan pada sebuah bank. Awalnya mereka ragu dan pesimis jika aksi mereka akan gagal, dan lebih buruknya ketahuan. Namun, ternyata aksi perampokan mereka berjalan baik dan berhasil. Salah satu hal yang membuat cerita ini menarik adalah, target sebenarnya dari perampokan itu bukanlah bank, tetapi sebuah toko perhiasan bernama Toko Batu Mulia. 

Toko Batu Mulia hanyalah kedok bagi usaha cuci uang milik Bastardin dan kawan-kawan. Saat sepuluh sahabat itu mencuri uang milik mereka, Bastardin panik tak kepalang, takut ketahuan dan kalang kabut mencari kemana hilangnya uang 18 Miliar. 

Setelah mendapatkan uang curian itu, Dinah tidak ingin mengambil uang se-sen pun. Ia tidak ingin membiayai pendidikan anaknya dengan uang korupsi, uang curian, atau uang haram. Para sahabatnya setuju dan sudah menebak keputusan Dinah. Oleh karena itu, mereka sepakat untuk mengumpulkan uang bersama-sama untuk membiayai pendidikan Aini di Fakultas Kedokteran. Berkat bantuan merekalah, Aini dapat melanjutkan cita-citanya dan bisa belajar di Fakultas Kedokteran.

Sungguh plot twist yang mengejutkan dan mencengangkan. Cerita "Orang-orang Biasa" sangat menarik dan memberikan kejutan bagi pembaca. Sepuluh sahabat yang awalnya terlihat polos, naif, bodoh, dan lugu ternyata memiliki kecerdikan dan ketajaman yang tidak terduga. 

Andrea Hirata dengan cerdik mengarahkan pembaca untuk meremehkan sepuluh sahabat ini, hanya untuk kemudian mengungkapkan sisi lain dari mereka yang penuh kejutan. Hal ini bukan hanya memperkaya cerita, tetapi memberi pesan kepada pembaca untuk tidak meremehkan apapun atau siapapun dari penampilan luar. Plot twist ini membuat cerita menjadi lebih dinamis dan memperkuat tema tentang keberanian dan kecerdikan orang-orang biasa. 

Bagi pembaca setia dan penggemar novel-novel karya Andrea Hirata, tentunya tahu salah satu ciri khas yang dimilikinya, yaitu humor sederhana khas Andrea yang mampu membuat pembaca tertawa. Setiap tokoh yang diciptakannya juga jauh dari kata sempurna dan apa adanya. Pembaca merasa terhubung dengan setiap tokoh dan situasi dalam cerita. Gabungan antara humor, karakter yang realistis, dan alur cerita yang mengejutkan membuat "Orang-orang Biasa" menjadi karya yang mengesankan. 

Jika kita berbicara tentang judul novel, rasanya kita terjebak dan terkecoh. Judul yang diberikan adalah "Orang-orang Biasa" yang isinya memang kisah orang-orang biasa dengan kehidupannya yang biasa saja. Namun, jika dicermati lebih jauh, pembaca akan menemukan bahwa tokoh-tokoh bukanlah sekedar 'orang biasa'. Dari luar mungkin mereka memang tampak seperti itu, tetapi nyatanya mereka adalah orang-orang yang luar biasa. 

Sepuluh orang sahabat yang selalu ada dan berjuang bersama, seorang anak yang giat belajar, keras dan mati-matian sehingga berhasil lulus masuk Fakultas Kedokteran, seorang ibu yang rela berjuang dan melakukan apa saja demi anaknya, serta penegak hukum yang masih menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran. Mereka adalah orang-orang luar biasa dengan caranya masing-masing. Mereka adalah orang-orang luar biasa dengan cara yang biasa dan hidup yang biasa. 

Pemakaian judul "Orang-orang Biasa" memang keputusan tepat yang dilakukan oleh Andrea Hirata, karena bukan saja banyak kejutan, judul dari novel ini malah terlihat sederhana namun menarik . Melalui judul novel itu, kita bertanya-tanya, kenapa diberi nama "Orang-orang Biasa"? Apakah tokoh-tokoh di dalamnya hanya orang-orang biasa yang tidak mungkin melakukan perubahan? Ternyata, melalui judul itu tebakan dan pendapat kita dijungkirbalikkan dengan plot twist yang mencengangkan.  

Novel ini mendekati kata 'sempurna', namun ada beberapa hal yang membuat novel ini terlihat kurang sempurna. Para pembaca mungkin beranggapan bahwa ini kekurangan. Salah satunya adalah tidak adanya penjelasan bagaimana Debut  mendapatkan alat,dan mengetahui usaha cuci uang itu. 

Tetapi itulah yang membuatnya menarik. Di sini, mungkin Andrea menantang pembaca untuk berpikir sendiri dan menganalisis bagaimana cara mereka menemukan rahasia gelap Toko Batu Mulia, bagaimana cara mereka mendapatkan alat-alat, kapan dan bagaimana cara mereka berdiskusi tanpa sepengetahuan Dinah bahwa target perampokan mereka adalah Toko Batu Mulia, serta aksi Debut yang mengirimkan topeng monyet untuk acara kemerdekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun