Mohon tunggu...
Aisya
Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya menulis jika mood baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta dan Penyesalan: Resensi Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy

23 November 2023   15:13 Diperbarui: 23 November 2023   15:27 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mendengar cerita Pak Qalyubi, tokoh 'Aku' menangis dan seketika ingat dengan istrinya, Raihana. Kisah Pak Qalyubi menyadarkan dirinya. Betapa beruntungnya dia memiliki istri yang sholehah dan berbakti, dan menghormati  suami. 

Setelah pulang dari pelatihan, tokoh 'Aku' membelikan Raihana pakaian, cincin, dan pakaian bayi. Tokoh 'Aku' hendak mengunjungi Raihana dan memberikannya hadiah. Sebelum pergi, dia menyempatkan pulang ke rumah untuk memenuhi pesan Raihana, yaitu mencarikan tabungan. Ketika tokoh 'Aku' mencari kartu ATM yang berada di bawah karus, dia menemukan surat-surat yang ditulis oleh Raihana. Surat itu berisi tentang keluh kesah Raihana dan kecintaan Raihana pada istrinya. Dalam surat itu Raihana menuliskan segala kesakitan yang dirasakannya selama menikah dan hanya bisa mengadu kepada Allah. Setelah membaca surat itu, tokoh 'Aku' menangis dan terbayanglah segala hal tentang Raihana, suaranya yang lembut, wajahnya yang cantik dan teduh. Seketika itu dalam diri tokoh 'Aku' mengalir perasaan cinta dan sayang pada Raihana. Dia merindukan istrinya dan ingin menangis serta meminta maaf di pangkuan istrinya. Tokoh 'Aku' bergegas pergi ke rumah mertuanya. Namun, tokoh 'Aku' harus menerima kenyataan yang lebih pahit lagi. Ibu mertuanya mengatakan Raihana dan anak yang dikandungnya telah meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Tokoh 'Aku' merasakan sakit untuk yang kesekian kalinya. Ia menangis di pusara istrinya dan menyesali semua perbuatannya. Dia menyesali sikap buruknya pada Raihana dan cintanya yang datang terlembat. 

KELEBIHAN

Habiburrahman El Shirazy mengangkat kisah cinta dan penyesalan, yang mana kedua hal itu sering kali terjadi di dalam kehidupan. Pembaca yang pernah merasakan hal yang sama tentunya akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dan merasa terhubung dengan kisah tersebut.

Dalam setiap karya yang ditulisnya, Habiburrahman El Shirazy selalu menyelipkan kalimat-kalimat atau bahkan doa-doa pendek, kalimat-kalimat dan doa-doa itu menjadi ciri khas Habiburrahman El Shirazy . Penataan bahasa yang digunakan sangat rapi dan muda dipahami. Alur yang disajikan sangat mudah dipahami dan sedikit tidak mudah ditebak. Mendekati akhir cerita, pembaca akan menebak-nebak apa yang terjadi pada tokoh 'Aku' dan Raihana. Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita ini adalah jangan menganggap  kecantikan adalah segala-galanya. Kecantikan fisik bisa mati dan habis, tetapi kecantikan akhlak dan hati akan kekal, dan jangan menyia-nyiakan seseorang yang mencintai dan menyayangi kita.

Selain itu, dalam novel ini juga diselipkan beberapa bait puisi yang selaras dengan perasaan tokoh.

KEKURANGAN

Secara keseluruhan penulisan dan penataan bahasa sangat rapi dan sesuai, tetapi ada beberapa kata yang salah tulis sehingga mengganggu kenyamanan pembaca. Pada bagian cerita ketika tokoh 'Aku' menonton film Ibnu Hazm, pengarang terlalu banyak menampilkan kisah dari film Ibnu Hazm. 

KESIMPULAN

Buku ini sangat cocok dibaca oleh pembaca yang berusia 17 tahun ke atas karena berkisah tentang kehidupan pernikahan. Emosi tokoh 'Aku' dan Raihana mampu mengajak pembaca untuk merasakan apa yang mereka rasakan. Meskipun cerita cukup datar, tetapi cerita ini menarik untuk dibaca dan kita dapat mengambil banyak pelajaran di dalamnya, bahwa jangan menyia-nyiakan sesuatu dan seseorang yang selalu ada untuk kita. 

Melalui cerita ini, Habiburrahman El Shirazy ingin menyampaikan bahwa selalu ada alasan di balik takdir yang Allah berikan kepada kita. Pernikahan melalui perjodohan terkadang sangat sulit untuk diterima, tetapi selalu ada hal-hal baik di dalamnya, artinya Allah telah memilihkan seorang pendamping yang baik dalam hidup kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun