Maratini Shaliha Aisyawati
Magister Sains Psikologi
Fakultas Pendidikan Psikologi
Universitas Negeri Jakarta
Perkembangan otak adalah proses panjang yang dimulai sekitar 2 minggu setelah pembuahan dan berlanjut hingga dewasa muda 20 tahun kemudian (Tierney & Nelson, 2009). Otak anak lebih cepat berkembang sejak saat lahir hingga usia 5 tahun dibandingkan tahun-tahun lainnya. Perkembangan otak dimasa dini memiliki dampak yang bertahan lama pada kemampuan belajar anak dan berhasil dalam sekolah dan kehidupan. Kualitas pengalaman seorang anak dalam beberapa tahun pertama kehidupannya membantu membentuk otak mereka berkembang.
Otak mempunyai peran penting dalam perkembangan anak. Otak anak mampu belajar dan tumbuh. Apabila selalu diberikan stimulus untuk optimalisasi, maka akan berkembang dan membantu anak memiliki berbagai kecakapan hidup yang akan berguna bagi proses survive dan aktualisasi diri anak di kemudian hari. Memberikan pembelajaran adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan perkembangan anak.Â
Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan untuk anak pada usia emas (0-6 tahun) yang dilakukan melalui pemberian stimulus untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis dengan tujuan sebagai dasar untuk setiap kemampuan yang akan dikembangkan anak (Retnaningsih & Khairiyah, 2022). Pendidikan anak usia dini juga bermanfaat menyiapkan anak untuk pendidikan lanjut.
Masa usia dini merupakan waktu yang paling tepat dalam melejitkan setiap potensi yang dimiliki anak. Pada masa ini, sudah seharusnya anak mendapatkan ruang untuk bereksplorasi sesuai dunianya. Eksplorasi membantu mengoptimalisasi otak anak. Memahami perkembangan otak pada anak usia dini penting bagi guru dan keluarga karena kualitas pembelajaran pada masa kritis ini akan berdampak pada kemampuan anak untuk berhasil di sekolah dan di masa dewasa.Â
Sensori Motorik Anak Usia Dini
Masa anak usia dini merupakan masa yang paling berpengaruh pada perkembangan gerak anak di usia berikutnya. Anak-anak perlu melakukan eksplorasi apa yang ada di sekitarnya karena dengan eksplorasi akan membantu anak untuk memenuhi kebutuhan sensori dan motoriknya. Anak usia dini sangat termotivasi menggunakan tubuh mereka untuk bergerak dan menggunakan alat, tetapi karena semua keterampilan ini tidak berkembang secara otomatis, orang tua dan intervensi awal melakukan banyak hal untuk mendukung perkembangan motorik (Wittmer & Petersen, 2013).
Tahap perkembangan anak usia dini 2-7 tahun adalah praoperasional (Piaget, 1936) yaitu anak-anak mulai melukiskan dunia dengan gambar, konkret berbentuk nyata atau dapat mereka lihat, sentuh, rasakan secara indera.
Alat indera mereka memainkan peran penting dalam mendorong dan merangsang pikiran dan membantu mereka mengamati lingkungan mereka. Dua istilah penting untuk dipahami ketika belajar tentang indera. Pertama adalah sensasi, atau interaksi informasi dengan reseptor sensorik. Kedua adalah persepsi, atau proses menafsirkan apa yang dirasakan. Sangat mungkin untuk seseorang bisa merasakan sesuatu tanpa menyadarinya.
Mengapa sangat penting untuk belajar sensori motorik pada anak usia dini?