LATAR BELAKANG
Budaya sekolah menurut Fullan (2007) adalah keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang terlihat dari bagaimana sekolah menjalankan aktivitas sehari-hari.Â
Kondisi UPT SMPN 2 Bandar Lampung dalam mengimplementasikan budaya positif sempat menghadapi krisis kelonggaran budaya positif akibat pandemi COVID 19 pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah sehingga budaya positif terpaksa terputus.Â
Pelaksanaan budaya positif terhenti tidak dapat dijalankan secara optimal dan maksimal. Perbedaan perilaku, sikap dan karakter selama daring cukup terasa saat pembelajaran tatap muka di tahun pelajaran baru 2022/2023 bulan juli ini UPT SMPN 2 Bandar Lampung mulai menerapkan budaya positif bagi warga sekolah, peran guru memegang posisi sentral dalam mewujudkan budaya positif dibutuhkan komitmen dan konsekuensi.
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan dalam implementasi budaya positif di Lingkungan Sekolah UPT SMPN 2 Bandar Lampung akan memberikan dampak yang positif buat siswa UPT SMPN 2 Bandar Lampung dan warga sekolah, yakni untuk menumbuhkan lingkungan kelas yang kondusif, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan ramah anak, memberikan rasa aman, nyaman tanpa tekanan, melatih rasa tanggung jawab, menghargai diri dan orang lain, Menumbuhkan karakter yang baik, melatih keterampilan sosial, emosional dan keterampilan kehidupan.
Tolok Ukur
Bukti yang dijadikan indikator bahwa kegiatan implementasi budaya positif di UPT SMPN 2 Bandar Lampung berjalan baik adalah selalu dilakukan pembiasaan budaya positif "Gemanusa" (Gerakan Membangun Nurani Siswa) dilingkungan sekolah sejak dimulainya kegiatan pembelajaran tatap muka Tahun Pelajaran baru 2022/2023 pada Bulan Juli, pembiasaan sebelum masuk melaksanakan IMTAQ kelas seperti Sholat Dhuha berjama'ah, melakukan muroja'ah.
Bagi Non Muslim disediakan pula pembinaan rohani dengan guru agamanya masing-masing pada UPT SMPN 2 Bandar Lampung terdapat guru agama Kristen, Katolik, Hindu dan sebelum pulang sekolah melaksanakan Sholat Dzhuhur berjama'ah dan pembiasaan IMTAQ ini masuk dalam jadwal pelajaran dan mengajar.Â
Sebelum masuk kelas pembiasaan siswa berbaris lalu menyalami guru-guru dengan melaksanakan kegiatan 4S (senyum, salam, sapa dan santun).Â
Pembiasaan budaya positif tersebut terlihat nyata dalam kesehariannya pada proses kegiatan belajar dan mengajar. Selain itu tolok ukur kegiatan implementasi budaya positif ini masing-masing kelas membuat kesepakatan kelas/keyakinan kelasnya masing-masing dan keterlibatan siswa dalam pembuatan kesepakatan kelas bersama guru dalam hal ini wali kelas.Â