Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Aula Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (1/8).
Dosen Program Studi Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu PKK Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam kegiatan tersebut, para dosen memberikan berbagai materi dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para ibu-ibu PKK dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Materi yang disampaikan meliputi proses identifikasi anak berkebutuhan khusus, stimulasi anak berkebutuhan khusus, serta intervensi dini bagi sumber daya keluarga bagi kader posyandu.
Leliana Lianty, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Khusus FIP UNJ, menjelaskan Kegiatan ini difokuskan pada pemberdayaan kader posyandu dan PKK dalam hal menemukenali, memberikan stimulasi serta memberikan intervensi dini kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini terdiri atas tiga dosen Prodi Pendidikan Khusus FIP UNJ, yakni Leliana Lianty, M.Pd., Suprihatin, M.Ed, Ed.D, dan Citra Ashri Maulidina, M.Pd.
Dalam sambutannya, Ibu Lusi Supriatinah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang anak berkebutuhan khusus bagi kader posyandu dan PKK ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Beliau mengapresiasi PKh FIP UNJ atas kesediaannya menyelenggarakan kegiatan ini di Kabupaten Pekalongan.
"Selama ini kami telah memberikan layanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang memerlukan bantuan, namun sosialisasi dan penyuluhan bagi kader posyandu dan PKK mengenai identifikasi, stimulasi, dan intervensi anak berkebutuhan khusus ini adalah yang pertama kali dilakukan." Tegas dr. Auly Natijatul'Ain dalam sambutannya sebagai perwakilan kepala Puskesmas Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Dalam kegiatan kali ini diawali dengan penandatanganan naskah kerjasama implementasi kegiatan yang ditandangani oleh ketua tim bersama dengan dr. Aulli Natijatul'Ain dan Ibu Lusi Supriatinah.
Materi pertama disampaikan oleh Leliana Lianty, M.Pd., yang juga berperan sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat. Beliau menyatakan bahwa proses mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus merupakan langkah penting dalam mendeteksi hambatan perkembangan atau kebutuhan khusus pada anak sejak usia dini.
"Dengan menemukenali atau identifikasi dini, intervensi dapat dilakukan lebih awal sehingga anak-anak mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka." jelas Leliana.
Identifikasi dini memungkinkan deteksi awal terhadap hambatan perkembangan atau kebutuhan khusus pada anak, sehingga intervensi bisa dimulai lebih cepat. Dengan melakukan intervensi sejak dini, anak-anak dapat menerima stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka lebih optimal.
Materi kedua disampaikan oleh Suprihatin, M.Ed, Ed.D., yang menjadi salah satu narasumber pada hari itu. Beliau menjelaskan cara memberikan stimulasi untuk berbagai jenis disabilitas yang terdiri dari disabilitas fisik, intelektual, mental, sensorik, serta anak berbakat.
"Stimulasi yang tepat dapat meningkatkan kemampuan kognitif, motorik, sosial, dan emosional anak", tutur Suprihatin.
Materi terakhir disampaikan oleh Citra Ashri Maulidina, M.Pd yang memberikan materi mengenai Intervensi Dini Bersumber Daya Keluarga.
Citra menyampaikan "Intervensi disini adalah intervensi bersumber daya keluarga dimana ahli memberikan intervensi ke anak dan orangtua mencontoh menerapkannya di rumah atau ahli bersama orangtua membuat program bersama dan orangtua menjalankannya di rumah."
Pendekatan intervensi dini berbasis keluarga menjadi fokus utama dalam program pelatihan kader Posyandu di wilayah Pekalongan. Program ini dirancang untuk menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan dukungan awal yang esensial bagi anak-anak.
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Kecamatan Wiradesa. Para peserta, yang terdiri dari ibu-ibu posyandu dan PKK, menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi tanya jawab dan diskusi yang dipandu oleh tim dari PKh FIP UNJ. Para peserta bertanya tentang perbedaan autism dan down syndrome, pengertian speech delay, penyebab anak berkebutuhan khusus dan cara mengawasi anak berkebutuhan khusus. Selain itu, mereka juga menyampaikan apresiasi dan berharap agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan secara berkelanjutan.
Perwakilan kader posyandu Kecamatan Wiradesa Ibu Windarti menyatakan, "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Universitas Negeri Jakarta atas bekal berharga yang diberikan, yang akan sangat berguna untuk tugas kami di posyandu dalam memberikan layanan kepada semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus."
Penggerak PKK Kecamatan Wiradesa Ibu Mas Ammah juga menambahkan, "Kami berharap akan ada program lanjutan bagi kami sebagai kader PKK, sehingga kami dapat lebih memahami proses identifikasi dan memberikan stimulasi yang tepat kepada anak berkebutuhan khusus di lingkungan kami, agar mereka tidak dipandang sebelah mata."
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada pihak Puskesmas Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan sebagai bentuk apresiasi atas kerjasamanya dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Para dosen berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi kader posyandu dan PKK serta meningkatkan upaya mereka dalam memberikan layanan terbaik bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H