Ia tak lantas mengeluh saja,tetapi menerima takdir dan jalan hidupnya sebagai anak tulang punggung keluarga,sebagai kakak yang membiayai adik-adiknya,sebagai wanita pekerja,sebagai istri untuk suaminya,sebagai ibu untuk anak-anaknya . Karena ia adalah anak perempuan pertama dan satu-satunya perempuan harapan keluarganya.Â
Bagi Bu Ipat ,hemat bukan pangkal kaya,tetapi hemat bisa membuatmu berjaya. Kepahitan hidup pasti ada dan hiduplah untuk keluarga kita.Pesan untuk anak-anaknya "Nak kita memang bukan dari keluarga yang serba ada seperti dulu,sekarang ibu hanya bisa berjuang untuk masa depanmu,jangan sampai hidupmu kelak seperti nasib ibumu dulu". Hal ini mengajarkan kepada kita,bahwa semua perempuan akan menjadi ibu,dan seorang ibu akan berjuang apapun demi anaknya meskipun harus mempertaruhkan nyawanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H