Mohon tunggu...
Haisyaa
Haisyaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Life-long learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepercayaan Klien dalam Keperawatan: Bagaimana Profesionalisme Mempengaruhi Hubungan Klien dan Perawat

27 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dunia kesehatan, setiap keputusan akan sangat berkaitan dengan hidup seseorang, baik akan berubah ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Pada proses pengambilan keputusan, kepercayaan adalah suatu aspek yang turut andil melalui perannya sebagai dasar dari hubungan seseorang atau pihak dengan lainnya terlibat, contohnya hubungan antara pasien dengan perawat, keluarga dengan rumah sakit, dan sebagainya.

Pada konteks terapeutik, hubungan antara pasien dengan perawat serta perawat dengan klien yang baik adalah salah satu hal yang menunjang pemulihan klien dan hal yang menunjang efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan. Rasa percaya menjadi hal dasar fundamental terutama ketika klien lebih banyak bahkan sepenuhnya bergantung pada perawat sebab pasien akan lebih terbuka untuk mengungkapkan banyak hal.

Kepercayaan

Kepercayaan adalah mengandalkan seseorang tanpa keraguan atau pertanyaan. Menumbuhkan kepercayaan dibutuhkan dengan mengomunikasikan kehangatan dan menunjukkan konsistensi, keandalan, kejujuran, kompetensi, dan rasa hormat. Terkadang tidak mudah bagi pasien untuk meminta bantuan karena mempercayai orang lain melibatkan risiko dan kerentanan, tetapi hal ini juga menumbuhkan komunikasi yang terbuka dan terapeutik serta meningkatkan ekspresi perasaan (Potter & Perry, 2023).

Kepercayaan merupakan hal yang rentan, sulit untuk dibangun tetapi mudah untuk dihancurkan, oleh karena itu perawat harus pandai dan komitmen dalam menjaga kepercayaan klien. Ada tiga faktor kepercayaan, yaitu kemampuan, integritas, dan kebajikan (Mayer et. al., 1995 dalam Alarcon et. al., 2022).

Perawat Sebagai Profesi

Menurut Berman et. al. (2022), keperawatan mendapatkan pengakuan sebagai sebuah profesi yang mana profesi telah didefinisikan sebagai suatu pekerjaan yang membutuhkan pendidikan yang ekstensif atau suatu panggilan yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan persiapan khusus. Lebih lanjut, profesi juga memiliki beberapa kriteria, yaitu Pendidikan yang terspesialisasi, badan pengetahuan, orientasi pelayanan, kode etik, otonomi, dan organisasi profesional (Berman et. al., 2022).

Menurut kamus Merriam Webster, profesionalisme sendiri didefinisikan sebagai perilaku, tujuan, atau kualitas yang menjadi ciri atau menandai suatu profesi atau orang yang profesional. Apabila dilihat kembali pada bagian standar mengenai profesi perawat, perawat yang profesional akan memiliki dan merepresentasikan standar-standar tersebut sebagai bentuk profesionalisme, Hal tersebut dapat menjadikan individu sebagai pribadi yang berintegritas dan berkomitmen tinggi.

Bagaimana Profesionalisme Perawat Mempengaruhi Hubungan dengan Klien

Orang lain terutama klien akan menilai seseorang khususnya perawat dari citra yang ia tampilkan, dari penilaian tersebut baru mereka menentukan apakah perawat tersebut dapat dipercaya atau tidak. Jika iya, apakah benar-benar dapat dipercaya sepenuhnya atau seminimal mungkin. Oleh karena itu, penting untuk perawat konsisten dalam merepresentasikan standar yang ia miliki dalam bentuk profesionalisme yang tulus sehigga terbentuk rasa percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun