Olahraga adalah salah satu bentuk aktivitas fisik yang memberikan manfaat kesehatan terutama pada masa pandemi seperti saat ini dimana kebutuhan akan kesehatan menjadi semakin meningkat dan ditambah lagi dengan tingkat setres yang cukup tinggi.Â
Begitu banyak manfaat yang diperoleh dari olahraga diantaranya adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan imun, mengurangi resiko penyakit kardiorespirasi, diabetes millitus, kanker, dan deprsesi.Â
Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang dipilih dan cukup banyak diminati oleh sebagian besar masyarakat sebagai bentuk olahraga sekaligus rekreasi. Olahraga bersepeda dapat dilakukan secara mandiri maupun berkelompok. Kegiatan ini biasa mereka lakukan di akhir pekan pada pagi hari dengan menempuh jarak tertentu dan medan yang beragam.Â
Namun masih belum banyak anggota komunitas yang mampu mengenali kemampuan dirinya dalam menentukan dosis yang tepat dalam bersepeda, sehingga sering sekali pada saat gowes anggota mengalami kelelahan, kram otot, dehidrasi, pusing, berkunang-kunang dan bahkan pingsan.
 Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian penting dan harus dicegah khususnya bagi para anggota komunitas, hal ini merupakan dampak dari kemamapuan aerobik kardiorespirasi yang terjadi pada masing-masing individu.
Pemeriksaan kesehatan sebagai screening awal dan data dalam mengenali kemampuan kardiorespirasi masing-masing anggota, pemeriksaan kesehatan yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan vital singn atau tanda-tanda vital. pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan (respirasi).Â
Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara mandiri sebagai catatan bagaimana kondisi tubuh saat itu. Ada baiknya pemeriksaan ini dilakukan oleh anggota komunitass sebelum mereka melakukan gowes, jika ditemukan ketidak normalan seperti batas tekanan darah hipo atau hipertensi, frekuensi nafas dan nadi abnormal, maka sebaiknya bisa mengurangi dosis atau jika memang tidak memungkinkan bisa beristirahat dulu dari aktifitas gowes.
 Terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam melkaukan aktifitas fisik yaitu Frequency, Intensity, Type, Time (FITT) yang meliputi :
1. Frequency ialah jumlah ulangan latihan  yang dilakukan selama satu minggu.  Frekuensi latihan olahraga
aerobic  adalah dua kali, tiga kali, atau enam  kali
2. Intensity latihan olahraga aerobik diukur dengan cara mengukur denyut jantung maksimal. Intensitas latihan olahraga aerobik adalah enam puluh sampai delapan puluh persen berat ringannya suatu beban latihan.
3. Time ialah jangka waktu atau lamanya latihan yang diberikan agar memberikan manfaat. Durasi latihan olahraga aerobik adalah 20-60 menit.
4. Type adalah macam aktivitas fisik dipilih disesuaikan dengan tujuan latihan. Misalnya, bentuk latihan untuk yang bermanfaat untuk mengembangkan kardiorespirasi diantaranya seperti: lari, sepeda, jogging, berenang, dan jalan kaki.
Bersepeda termasuk dalam aktivitas aerobik yang memiliki 3 komponen penting yaitu intensitas, frekuensi, dan durasi. Bersepeda dapat dilakukan dengan aktivitas fisik intensitas sedang yang dapat dilakukan 30-60 menit setiap 1-2x/minggu.Â
Peningkatan pemahaman terhadap pengetahuan kemampuan kerdiorespirasi perlu disosialisasikan kepada para pesepeda baik per individu maupun pada komunitas sepeda.Â
Pemahaman pengukuran vital sign secara mandiri dan penentuan dosis latihan sesuai dengan kemampuan diri pada komunitas sepeda Pedal Holic Yogyakarta. Saran yang diberikan kepada anggota komunitas adalah sebelum melakuakn aktifitas fisik dan bersepeda sebaiknya melakukan pengecekan vital sign agar dapat memperkirakan batasan maksimal dalam melakukan olahraga bersepeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H