Mohon tunggu...
Aisyah nurul aini
Aisyah nurul aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030016 UIN SUNAN KALIJAGA

Berawal dari paksaan menulis untuk sebuah kepentingan dan berharap semoga kelak akan benar-benar mencintai dunia ini. Karena saya yakin, bahwa cinta datang karena terbiasa, eaa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Sudahkah Berkenalan dengan Diri Sendiri ?

10 Maret 2024   22:23 Diperbarui: 11 Maret 2024   14:44 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"hidup yang tak teruji, tak layak dijalani", ucap seorang filsuf bernama socrates.  

Mengenal diri adalah proses yang sangat panjang dan tidak selalu mudah untuk dijalani. Diri sendiri ada baiknya juga ditelaah, semakin kita memahami diri sendiri maka kita pun juga akan semakin lebih menikmati hidup ini.

Dalam proses mengenali diri adalah proses dimana kita akan menganalisa diri sediri dari segala sisi. Dari berbagai kacamata,bukan dari satu kacamata kita saja. Jadi, kita akan mendapati berbagai analisa baik yang sedap di dengar dan tak sedap didengar sekalipun.

Dengan menganalisa diri sendiri, kita akan belajar untuk dapat memahami apapun emosi yang kita rasakan dan dari mana sumber asal muasal emosi ini. Dari kesadaran emosi ini akan membantu kita untuk dapat menanggapi segala situasi sulit dengan cara yang lebih tenang dan lebih bijak. Karna ketika kita dihadapkan dengan situasi diluar dugaan itu, maka kita akan lebih bisa menata emosi yang ada dalam diri kita.

Orang yang tidak mengenal diri mereka sendiri akan cenderung lebih menggantungkan emosi dalam diri nya dengan opini yang dilontarkan oleh publik. Ketika dirinya di puji karena penampilannya hari ini, lalu ketika di kritik dan dicibir oleh orang lain tentang penampilannya saat itu, maka ia akan cenderung tidak terima dan meluapkan emosi yang ada dalam dirinya. Ketika kita harus menggantungkan pada apa kata orang tentunya tidak cukup baik untuk kesehatan mental diri sendiri.

Orang yang tidak mengenal diri mereka sendiri akan lebih cenderung jadi "pengikut", mengikuti arus trend yang sedang tenar. Menjadi apa yang dibilang oleh publik tanpa pikir panjang dan kritis. Makannya akan sulit bagi orang orng seperti ini menjadi lebih kreatif dan jadi diri sendiri.

Dalam proses mengenal diri memang ideal nya dilakukan sedari kecil. Orang-orang yang berhasil mengenal diri mereka sendiri termasuk orang-orang yang beruntung. Kenapa? Karena mereka telah dibesarkan oleh figur pengasuh (orang tua) yang membantu dirinya untuk mengenal diri sendiri sedari kecil.

Ternyata dari sosok figur pengasuh ini sangatlah penting. Karena hanya mereka lah yang sangat teliti dalam mengasuh dan mengamati buah hatinya secara dalam, objektif, dan dengan perhatian penuh. Mereka akan senantiasa membantu sang buah hati untuk memahami emosi anak sedari dini.

Figur pengasuh yang baik adalah ia yang tidak cepat menghukum, mengahkimi, serta menyalahkan sang anak ketika berbuat seuatu kesalahan. Justru, ia bersedia untuk mendengar keluh kesah dan apa yang ingin sang anak samapikan. Menurut kebanyakan orang menganggap aksi kecil ini tidak berguna. Tapi, menurut kebanyakan orang lainnnya justru aksi ini sangatlah berdampak untuk sang anak agar dapat tersambung dengan diri mereka sendiri.

Jika mengenal diri sendiri sedari kecil adalah hal yang paling mendasar. Lantas, dalam masa remaja/dewasa ini bagaimana kita untuk mengenali diri kita sendiri?

Yakni dengan "Refleksi diri". Refleksi diri merupakan salah satu cara untuk mengenal diri sendiri di usia remaja/dewasa. Lakukan hal apapun yang dirasa sangat cocok dan menggambarkan diri kita sendiri. Jika menyukai baca buku, maka lakukan. Jika menyukai bersepeda, maka lakukan. Jika suka menulis, maka lakukan. 

Lakukanlah hal-hal yang mampu menciptakan jeda antara stimulus dan respon. Antara provokasi dan reaksi. Meditasi menyidiakan banyak tempat untuk mengenal diri kita sendiri. Dari meditasi ini akan membantu kita untuk bisa memilih apa bagaimana sekiranya diri kita akan bereaksi terhadap sesuatu terutama dalam situasi sulit sekalipun.

Contoh kecil ketika kita menyukai kegitan menulis, seperti menulis buku harian sebelum tidur mungkin?

Maka secara tidak langsung kita telah menjadikan menulis ini sebagai ruang meditasi untuk mengenal diri sendiri. Disaat menulis hal-hal yang kita anggap tidak penting dan ngalor-ngidul, ternyata adalah sesuatu dari alam bawa sadar yang sebenarnya ingin diri ini ungkapkan secara tersirat.

Semua ini bertujuan supaya kita bisa dapat mengenali diri sendiri secara utuh sehingga merasa lebih solid dari dalam. Akan tetapi sebagai seorang manusia dn makhluk sosial, kita akan juga terus dihadapkan dengan lika-liku didepan, tak semua jalan kita berjalan dengan mulus dan lurus. Tentu bagi mereka yang masih sering merasakan cemas, stress, marah, panik, kesal akan lebih santai dan bijak dalam menghadapi tantangan-tantangan serta lika-liku kehidupan yang ada di depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun