Mohon tunggu...
Aisyah nurul aini
Aisyah nurul aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030016 UIN SUNAN KALIJAGA

Berawal dari paksaan menulis untuk sebuah kepentingan dan berharap semoga kelak akan benar-benar mencintai dunia ini. Karena saya yakin, bahwa cinta datang karena terbiasa, eaa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kuliah dan Kerja Terasa Lebih Enjoy Semenjak Manajemen Waktu yang Baik

4 Maret 2024   02:21 Diperbarui: 8 Maret 2024   14:44 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lingkungan kerja. (Sumber: Shutterstock.com via kompas.com) 

Menjalani hari-hari dengan produktifitas yang baik sudah pasti sangat diimpikan semua orang. Karena memanajemen waktu memang tidak semudah yang dibayangkan. 

Pertama-tama kita harus melawan rasa malas yang ada. Hal ini dilakukan agar kita dapat berhasil memilih apa yang lebih bermakna dan dapat melakukan sesuatu yang mampu memberikan output sebaik mungkin untuk diri kita sendiri.

Dengan melakukan manajemen waktu yang baik, maka kita akan merasa lebih enjoy dalam melakukan berbagai kegiatan. Disaat yang bersamaan kita juga akan merasakan energi yang terkuras menjadi lebih sedikit.

Untuk memanajemen waktu yang baik, maka segala kegiatan yang menurut kita itu susah untuk dikerjakan, kita harus melakukannya sebagai bentuk mengawali hari. Contoh, ketika kita menganggap bahwa olahraga lari sangatlah sulit dan terlihat menyebalkan. 

Maka kita harus mengawali kegiatan dalam hari itu dengan lari pagi selama 10 menit. Suka atau tidak suka, hal ini akan menjadikan dirimu lebih siap dan mantap untuk menghadapi hal-hal tak terduga di depan nanti.

Mulailah dari target segampang mungkin. Kalau semisal ingin mencoba untuk membuat habits baru yang kita anggap sulit, maka tanyakan pada diri kita sendiri.

"Kalau semisal target ini dikecilkan jadi bentuk terkecil/tergampangnya. Kira-kira bentukknya seperti apa?" Cari  jawabannya dan mulai lah dari sana.

Ketika kita melakukan hal ini, kita tidak perlu bermain dengan pikiran, "Oh, Kalau aku melakukan hal ini sekarang, maka selanjutnya aku akan melakukan hal yang lebih sulit lagi dari ini."

TIDAK PERLU!

Justru pikiran seperti itulah yang menjadikan kita sebenarnya tidak pernah berhasil untuk memulai habit baik yang selalu kita anggap seperti monster. 

kita hanya perlu menyelesaikan hal terkecil itu dan ketika hal tersebut sudah terlaksana maka kita akan merasa bangga diri  sendiri karena berhasil menakhlukkan ketakutan selama ini.

Apakah nantinya hal ini akan mengantarkan kita ke langkah-langkah berikutnya? Itu urusan belakangan. Jangan bebani kegiatan  yang sekarang dengan langkah-langkah berikutnya. Fokus saja dengan hal terkecil dan tergampang nya sekarang.

Untuk keberlangsungan produktifitas, mood, dan segala macam sejatinya diatur oleh 3 faktor utama yaitu tidur, makan, dan olahraga.

Kebanyakan orang biasanya terlalu fokus pada hal-hal yang kompleks. Padahal yang harus diberesin itu hanya se-simple menata jam tidur saja. Dari jam tidur ini nantilah yang akan mendikte mood sepanjang hari.

Apapun yang terjadi di malam hari, entah itu ada kegiatan atau tidak. Maka di pagi hari kita harus tetap bangun pada jam tidur yang sudah kita tentukan sendiri. Hal ini tentunya akan membantu kita supaya dapat memiliki jam tidur yang konsisten setiap hari nya.

Cobalah untuk olahraga lebih banyak lagi. Carilah kegiatan yang bisa membuat aktif secara fisik, entah itu jalan kaki, nge-gym, lari, dan lain sebagainya. Lakukan olahraga ini secara rutin tiap pekannya. 

Dari olahraga inilah akan berdampak pada pola tidur serta makan yang akan jadi lebih baik. Tidur akan jadi lebih nyenyak dan makanan yang di konsumsi pun otomatis jadi lebih sehat.

Untuk membangun habit baru dengan "habit stacking" maka kita hanya perlu menggabungkan/menempelkan habit baru dengan habit lama yang sudah ada. Misalnya, 

Ketika kita masih asing dengan kegiatan mencuci muka sebelum tidur, tapi kita sudah memiliki habit untuk menyikat gigi sebelum tidur. 

Maka, kita bisa saja untuk menaruh sabun cuci muka kita di sebelah sikat gigi. Secara tidak langsung nantinya kita pasti akan terdorong untuk mencuci muka ketika melihat sabun cuci muka yang ada di depan kita.

Selain itu kita juga perlu melihat waktu sebagai blok 15 menit daripada blok 60 menit

Blok 15 menit? Maksudnya gimana?

Salah satu kegagalan dalam manajemen waktu adalah dengan menunda-nunda pekerjaan. Jadi dengan teknik blok 15 ini akan membantu untuk meminimalisir waktu penundaan pekerjaan. 

Dengan melihat waktu sebagai blok 15 menit, ketika ingin menundanya maka kita akan selalu melihat 15 menit berikutnya, bukan ke interval 60 menit berikutnya

Contoh, jika sekarang menunjukkan pukul 15:13 dan semisal kita melihat waktu sebagai interval 60 menit. Maka waktu 15:13 tadi akan kita tunda ke 60 menit berikutnya dan dikarenakan kita merasa tanggung dengan waktu yang ada.

Kamu akan membulatkannya menjadi pukul 16:00. Sedangkan kalau kita melihat waktu sebagai blok waktu 15 menit. Sedangkan pada 15:13 tadi kita akan menundanya pada 15 menit kemudian menjadi 15:15 atau 15:30 atau 15:45 dan seterusnya.

Dengan adanya cara blok 15 ini diharapkan akan lebih banyak waktu kita untuk memulai. Karena suatu masalah dari manajemen waktu yang menunda-nunda yang menghambat segala kegiatan di hari tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun