"Aku kayaknya nggak bisa apa-apa deh"
"Aku takut gagal"
Masa depan, yang cerahnya belum terlihat sama sekali, sedangkan orang lain sudah. Merasa tidak memiliki skill, terlalu lelah mencoba, atau bahkan tidak pernah mencoba karena terlalu takut akan kegagalan. Punya banyak mimpi, tapi tak tau dari mana harus memulai mengejarnya. Atau mimpi dan cita-cita yang berbeda dengan pilihan orang tua. Mimpi-mimpi yang mulai hilang satu persatu dibawa rasa tak percaya diri.
Di buku ini, Alvi menyebutkan banyak alasan mengapa seseorang bisa merasa insecure. Di bagian I segala bentuk insecure terhadap fisik dibahas di sini dangan gaya bahasa Alvi yang seolah olah mengerti tentang cerita mengapa si pembaca merasa insecure terhadap bentuk fisiknya. Sama halnya dengan bagian I, di bagian II dan III Alvi seperti benar-benar mengerti akan kehawatiran para pembaca tentang masa depan.
Good Looking Bukan Segalanya dan Masa Depan Masih Bisa Diusahakan
Di bagian pertama buku ini, Alvi akan membawa pembaca memahami bahwa fisik bukanlah segalanya. Bahwa good looking bukan satu satunya cara menjadi 'beautiful'.Â
Mengejar pendidikan, menjadi seseorang yang berbakat, menjadi seseorang yang menginspirasi, menjadi orang yang baik hati dan akhlaknya, hingga menjadi hamba yang taat pada Tuhannya.Â
Banyak cara untuk menjadi 'beautiful' ataupun menjadi orang baik, semua tak harus tentang fisik. Bahkan Alvi menjadikan dirinya sebagai bukti bahwa fisik bukan segalanya.Â
Di mana seorang Alvi Syahrin yang bukunya masuk di deretan best seller, namun apakah pengikutnya di sosial media dan orang-orang yang membeli bukunya tau wajahnya? tidak. Alvi membuktikan bahwa fisik tidak selalu jadi yang utama. Ada prestasi dan hal lain yang bisa kita asah untuk menjadi daya tarik society.
"You don't have to be beautiful. You can be kind,saving someone's life, and that's still beautiful in some ways" (Insecurity is My Middle Name, Page 20)
Kekhawatiran akan masa depan yang entah harus mulai dari mana ataupun kekhawatiran tertinggal dari teman-teman yang terlihat sudah sukses. Itu adalah hal wajar dirasakan oleh banyak kalangan.Â