Raden Wijaya harus melakukan perjalanan panjang untuk bisa membalaskan dendamnya kepada para pemberontak yang menghancurkan Kerajaan Singasari. Niatan balas dendam tersebut mendapatkan jalan ketika pasukan Mongol datang ke Singasari.
Pasukan Mongol adalah tentara dari Kekaisaran Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan, cucu dari Jenghis Khan. Pasukan Mongol dikenal sebagai pasukan yang tangguh, ganas, dan tak kenal ampun.
Mereka berhasil menaklukkan banyak wilayah di Asia dan Eropa dengan kekuatan militer yang luar biasa. Pada tahun 1292, pasukan Mongol datang ke Jawa dengan tujuan untuk menghukum Kertanegara, raja Singasari yang telah menolak untuk tunduk pada Kubilai Khan.
Kertanegara bahkan telah menghina utusan Mongol dengan memotong telinga mereka. Namun, ketika pasukan Mongol tiba di Jawa, mereka mendapati bahwa Kertanegara sudah tidak berkuasa lagi. Dia telah dibunuh oleh Jayakatwang, raja Kediri yang memberontak dan merebut takhta Singasari.
Raden Wijaya mendapat ide untuk memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Dia menghubungi pasukan Mongol dan mengaku sebagai bawahan Kertanegara yang masih setia.
Dia menawarkan untuk membantu pasukan Mongol untuk menyerang Jayakatwang dengan memberikan peta daerah Kalang, tempat Jayakatwang bersembunyi. Raden Wijaya juga berjanji akan tunduk pada Kubilai Khan jika dibantu dalam menyerang Jayakatwang. Pasukan Mongol yang tidak mengetahui situasi politik yang sebenarnya di Jawa, menerima tawaran Raden Wijaya dan bersedia bekerja sama dengan dia. Mereka kemudian menyerang daerah Kalang dengan bantuan Raden Wijaya dan berhasil mengalahkan Jayakatwang pada tahun 1293.
Dengan cara ini, Raden Wijaya berhasil menyikapi kehadiran pasukan Mongol di Singasari dengan cerdik dan bijak. Tidak hanya berhasil membalas dendam kepada Jayakatwang, tetapi juga berhasil membebaskan diri dan rakyatnya dari ancaman Mongol.
Jayakatwang yang memiliki 10.000 prajurit ternyata tidak kuasa menahan gempuran pasukan gabungan di bawah komando Raden Wijaya. Terlebih, pasukan Mongol dipersenjatai dengan meriam yang membuat tentara Jayakatwang kocar-kacir.
Kemenangan diperoleh pasukan gabungan Raden Wijaya. Jayakatwang meregang nyawa dalam rangkaian pertempuran itu.
Pembalasan dendam Raden Wijaya untuk mertuanya, Maharaja Kertanegara, tuntas sudah. Kerajaan Panjalu atau Kadiri yang belum setahun berdiri kembali harus terkubur lagi.
Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang balik pasukan Mongol dan menghancurkan mereka.