K-Pop merupakan salah satu cabang dari Hallyu atau “korean wave” yaitu sebuah gelombang besar yang datang dari negeri para Idol, Korea Selatan. Berbicara tentang Hallyu, di dalamnya tidak hanya K-Pop atau K-Drama.
Ada banyak cabang dari Hallyu, seperti korean food, korean style, korean skincare, korean culture, dan masih banyak lainya. Singkatnya, korean wave itu apa saja yang berasal dari Korea.
Di Korea Selatan terdapat bermacam jenis genre musik, yang paling populer yaitu Korean Pop atau K-Pop. Lagu-lagu K-pop juga mencakup berbagai genre musik, ballad, hip hop dan sebagainya.
Banyak hal yang bisa kita nikmati ketika menjadi peminat K-pop ini atau biasa disebut k-poper. Mulai dari mendengarkan musik, menghadiri konser, menonton konten youtube para idol, dan mengoleksi merchandise baik yang official maupun unofficial.
Semakin merebaknya popularitas global K-Pop, semakin menjamur juga tren budaya baru yang tercipta. Salah satu aktivitas yang digemari oleh para k-popers adalah mengoleksi photocard atau disingkat PC.
PC ini bisa didapat dari bonus pembelian album Idol k-pop, merchandise official, atau bahkan bonus brand yang diambassadori para idol.
Saya telah menjadi penggemar K-pop sejak tahun 2013. Sebagai kpoper, saya bukan termasuk penggemar yang fangirling dengan membelanjakan uang saya untuk pernak-pernik perkpopan, tetapi hanya menikmati musik dan konten para idol yang saya sukai.
Pada beberapa tahun lalu, yang lebih diminati para kpopers mungkin hanya album atau merchandise-merchandise ketika kita stanning sebuah grup.
Seiring berjalannya waktu banyak yang berubah pada budaya hiburan fans bintang k-pop. PC yang hanya menjadi stuff tambahan pada album menjadi barang koleksi bahkan instrumen investasi.
Melihat tren yang marak di kalangan para k-popers saat ini cukup membuat merinding. Bagaimana bisa sebuah photocard bisa menjadi salah satu instrumen investasi.
Harga jualnya bisa meningkat seiring bertambah besar popularitas grup dan membernya atau bahkan karena rare atau kelangkaan PC tersebut di dunia. Ini hanya berlaku untuk photocard official ya, yang dirilis oleh agensi para idol atau brand yang mereka sponsori.
Photocards ini oleh k-popers Indonesia sering disebut dengan ‘kertas ganteng’. Banyak non k-popers yang menganggap PC ini kertas biasa, tetapi ternyata bagi kolektor PC dapat memberikan banyak manfaat.
Bentuk photocard sangat simpel, kertasnya berukuran 8,5 x 5,5 cm dengan halaman depan berupa foto biasa atau selca kemudian halaman belakang biasanya gambar logo grup atau brand dengan tanda tangan dan sedikit tulisan dari member pada foto tersebut.
Setiap PC memiliki bahan kertas glossy (bukan seperti kertas foto) atau laminating dan desain berbeda sehingga terlihat eksklusif.
Sama seperti penggemar objek lain, fans bola hobi mengoleksi kaos atau sepatu bola, pecinta anime atau manga suka mengoleksi komik, action figure.
Penggemar artis western mengoleksi official merchandise idolnya, begitu pula k-popers yang dapat mengoleksi photocards bias mereka walau PC tersebut hanya selembar kertas untuk mendapatkan kesenangan. Apalagi ketika kita bisa mengoleksi PC yang rare / limited edition.
Awalnya kita mungkin berniat mengoleksi hanya sekedar untuk menjalani hobi. Kita mengumpulkan photocards sesuai bias atau idol favorit kita untuk mencari kesenangan.
Cara mengumpulkannya bisa melalui pembelian album atau official merchandise. Jika PC yang kita dapat tidak sesuai dengan keinginan ternyata bisa kita bisa trade dengan teman satu fandom atau bahkan bisa jadi ladang cuan alias dijual.
Seperti yang tadi telah saya sampaikan, nilai jual ‘kertas ganteng’ ini semakin meningkat seiring langkanya PC tersebut. Semakin banyak photocards yang kita koleksi, semakin besar juga kemungkinan untuk menjualnya kembali dengan harga yang tinggi.
Koleksi photocards juga menjadi bukti bahwa hobi dapat menjadi investasi atau jaminan keamanan finansial. Ketika sedang membutuhkan dana dapat sewaktu-waktu menjual koleksi PC.
Banyak media yang bisa digunakan untuk menjual, yang paling sering yaitu melewati social media terkhusus Twitter, dan e-commerce seperti Shopee. Namun, tetap berhati-hati dalam jual beli photocards karena semakin maraknya tren ini juga bertebaran scammer.
Harga pasaran photocards dari Rp50.000 hingga jutaan, tergantung popularitas dan faktor kelangkaan. Beberapa perlengkapan juga diperlukan untuk menyimpan koleksi photocard tersebut agar tidak ada kerusakan. Biasanya menggunakan binder khusus atau card sleeve.
Dilansir oleh Koreaboo, photocard Taehyung atau ‘V’ BTS yang berasal dari event group’s first Muster fan meeting laku dijual seharga$839.99 USD atau sekitar 12 juta rupiah! K
emudian terdapat photocards mahal yaitu Special Year Book (SYB) Card dari album ‘resonance’ grup NCT 2020 yang hanya tersedia sebanyak 500 pcs saja di dunia.
SYB ini dijual dengan harga sekitar 1-5 juta rupiah. Namun, ada yang menjualnya sampai seharga 14 juta rupiah!
Pada album baru NCT 2021 bertajuk ‘Universe’ ini mereka memiliki 21 member, SM Ent. merilis Special Universe Card dimana setiap membernya hanya memiliki 210 pcs di dunia. Fandom NCT pun berlomba-lomba untuk mendapatkan SUC ini sebagai koleksi dan investasi.
Tingginya minat dan jumlah yang terbatas barang official idol k-pop tersebut akan meningkatkan harga jual.
Poin inilah yang menjadikan koleksi merchandise khususnya photocards sebagai ladang investasi. Bahkan selembar PC harganya dapat berlipat ganda melebihi harga asli dari album tersebut.
Dikutip dari laman salah satu media nasional, pakar finansial Tejasari menjelaskan bahwa berinvestasi lewat barang lifestyle seperti sneaker, action figure, termasuk photocards merupakan hal yang sah.
Tetapi jenis investasi ini tidak dapat diandalkan sebagai dana darurat karena proses menguangkannya sulit dan tidak cepat.
Jika barang-barang tersebut dijual secara cepat untuk dana darurat, maka harganya pun terancam jatuh. Jika itu terjadi, return dari barang investasi pun terancam membuat rugi.
Oleh karena itu, jadilah penggemar yang realistis dan tidak konsumtif. Gunakan uang yang kita miliki sesuai dengan skala prioritas. Boleh kita mengoleksi photocards atau hal lain tetapi tetap sesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Apabila anggaran tidak tersedia jangan memaksakan kehendak atau bahkan menjadi scammer untuk sekedar memenuhi keinginan yang bukan primer ini. Ketika memiliki uang lebih sebaiknya kita investasi ke instrumen-instrumen yang lebih terpercaya atau bahkan investasi akhirat.
Bagaimana, tertarik dengan investasi photocards?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H